B
ERBICARA tentang kedatangan Yesus, maka tanpa berpikir panjang orang akan selalu membayangkan kepada kedatangan Yesus kedua kali yang akan datang. Memang hanya inilah yang umumnya diketahui di dalam dunia Kristen selama ini. Pekabaran tentang kedatangan Yesus kedua kali itu telah dikhotbahkan secara luas dalam periode akhir zaman ini semenjak dari zaman William Miller dan rekan-rekannya sejak tahun 1831 yang lalu. Namun mereka ternyata telah keliru menafsirkan nubuatan 2300 hari dari Daniel 8 : 14 itu dengan mengatakan, bahwa kedatangan Yesus kedua kali itu akan jatuh pada tahun 1843 atau 1844, pada akhir dari masa 2300 hari nubuatan itu, untuk membersihkan bumi ini.
Kekeliruan William Miller itu kemudian telah dikoreksi oleh hamba Tuhan Ny. White yang mengatakan, bahwa bukan bumi yang akan disucikan pada akhir dari nubuatan 2300 hari itu, melainkan kaabah kesucian Tuhan Allah saja yang akan dipulihkan kesuciannya. Oleh sebab itu, maka kedatangan Yesus itu bukan ke dunia ini, melainkan ke Tempat Yang Maha Suci dari kaabah kesucian yang di dalam sorga. Ny. White menuliskannya sebagai berikut :
“Seruan, Tengok, Pengantin Pria itu datang, ‘dalam musim panas tahun 1844 telah membuat beribu-ribu orang menunggui kedatangan Tuhan yang segera itu. Pada saatnya Pengantin Pria itu telah datang, tetapi bukan ke bumi ini seperti yang diharap-harapkan orang banyak itu, melainkan kepada Dia Yang Tiada Berkesudahan Hari-Nya itu di dalam sorga, ke perkawinan, ke resepsi kerajaan-Nya.” --- Great Controversy, p. 427.
Peristiwa besar yang jadi semenjak dari tahun 1844 itu telah diucapkan dalam berbagai ragam :
Daniel menyebutnya :
|
Penyucian kaabah kesucian (Daniel 8 : 14)
|
Yahya pewahyu menyebutnya :
|
Masa pehukuman atau pengadilan, (Wahyu 14 : 6 – 9).
|
Yesus dalam perumpamaanNya menyebutnya :
|
Pengantin Pria datang ke perkawinan (Matius 25 : 6)
|
Nubuatan di atas ini belum pernah digenapi, maka kegenapannya baru akan muncul setelah 144.000 itu muncul di gunung Sion di Palestina. Dalam kemuliaan mereka di bawah bimbingan Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang, mereka akan dikagumi oleh segala bangsa Kapir di dunia ini.
( 3 )
DIAM SETENGAH JAM
DI DALAM SORGA
Perlu diketahui, bahwa Wahyu pasal 4 dan 5 membicarakan jalannya Sidang Pengadilan di dalam Tempat Yang Maha Suci dari kaabah kesucian di sorga yang dimulai sejak tahun 1844. Di dalam persidangan itu semua umat Allah semenjak dari Adam akan diadili, dan semua mereka akan dibela oleh Yesus. Nama-nama mereka itu sesuai sejarahnya masing-masing terdapat di dalam sebuah buku yang termeterai dengan 7 (tujuh) meterai, baik dalamnya maupun luarnya. Dan buku itu berada di dalam tangan Allah Bapa sebagai Hakim.
Karena hanya Yesus yang telah berhasil menebus umat manusia di bumi ini, maka Dialah yang berhak membuka meterai-meterai itu mulai dari meterai yang pertama. Pekerjaan inilah yang dilakukan Yesus sebagai Imam Besar pada medzbah keemasan di dalam tempat yang maha suci dari kaabah kesucian sorga semenjak dari tahun 1844 yang lalu. Setelah sampai pada giliran meterai yang ketujuh, maka Rasul Yahya mengatakan :
“Dan setelah Ia membuka meterai yang ketujuh, terjadilah d i a m di dalam sorga kira-kira setengah jam lamanya.”--- Wahyu 8 : 1.
Adanya d i a m di dalam sorga, berarti Sidang Pengadilan itu berhenti. Namun ternyata persidangan itu kemudian dilanjutkan kembali, sebab s e - s u d a h i t u Yahya mengatakan :
“Lalu seorang malaikat lain datang dan berdiri pada medzbah itu, memegang sebuah perukupan emas dan telah diberikan kepadanya banyak kemenyan agar Ia mempersembahkannya bersama-sama dengan doa-doa dari semua umat kesucian pada m e d z b a h k e e m a s a n yang terdapat di depan tahta.” --- Wahyu 8 : 3.
Malaikat yang berdiri di depan medzbah keemasan itu tak lain daripada Yesus sendiri, karena hanya Imam Besar yang berhak berdiri di situ. Malaikat itu oleh Yahya dilihat datang dan berdiri pada medzbah itu sesudah suasana d i a m itu. Ini berarti, dalam masa setengah jam itu Yesus telah meninggalkan medzbah itu untuk turun ke Gunung Sion di Palestina, dan Pengadilan itu pada persidangannya yang pertama telah selesai.
Dapatlah dipahami, bahwa persidangan yang pertama yang mengadili perkara-perkara semua umat Tuhan yang sudah mati akan berakhir pada saat Yesus meninggalkan medzbah keemasan itu. Satu hari nubuatan sama dengan satu tahun di bumi, maka diam setengah jam itu akan sama dengan kira-kira 7 hari di bumi.
( 4 )
ROH SUCI HUJAN AKHIR DITUANGKAN
Sesudah Yesus kembali dari bumi, dan setelah Ia kembali berdiri pada tugas-Nya di depan medzbah keemasan sebagaimana disaksikan oleh Yahya pada Wahyu 8 : 3 di atas, maka Yahya selanjutnya mengatakan :
“Lalu malaikat itu mengambil perukupan itu, dan mengisinya dengan a p i d a r i m e d z b a h, lalu mencampakkannya ke b u m i.“--- Wahyu 8 : 5.
A p i dari m e d z b a h ialah Roh Suci dari peribadatan yang benar. Roh Suci itu telah dituangkan ke bumi oleh Yesus sendiri kepada mereka 144.000 itu untuk menguatkan mereka menyerukan seruan keras dari malaikat yang ketiga ke seluruh dunia. Inilah yang ditegaskan oleh Roh Nubuatan berikut ini :
“Pada waktu itu ‘H u j a n A k h i r’ atau P e n y e g a r yang berasal dari hadirat Tuhan akan datang untuk memberikan kuat kuasa kepada seruan keras dari malaikat yang ketiga, dan untuk mempersiapkan umat kesucian untuk tahan berdiri dalam masa apabila tujuh bela yang terakhir itu kelak dituangkan.” --- Early Writings, p. 86.
Pada waktu itu, segera sesudah masa d i a m setengah jam itu juga Roh Suci Hujan Akhir akan dituangkan atas mereka 144.000 itu di gunung Sion. Roh Suci itu berasal dari hadirat Tuhan, bahkan dari Yesus sendiri.
R I N G K A S A N
Kedatangan Yesus di gunung Sion itu sesungguhnya meliputi beberapa peristiwa penting yang akan jadi dalam masa yang sangat singkat. Ikutilah gambar bagan pada halaman 8. Sesuai penjelasan di atas, maka urut-urutan peristiwa-peristiwa itu adalah sebagai berikut :
a. Pemeteraian mereka 144.000 itu di dalam Gereja MAHK. Peristiwa ini akan menandai berakhirnya masa kasihan bagi seluruh umat MAHK di dunia ini.
b. Segera sesudah pemeteraiannya, maka mereka 144.000 itu akan mengalami suatu kesusahan Yakub dalam masa yang singkat. Pada puncak kesusahan itu mereka akan dibunuh. Namun menjelang saat-saat pembunuhan itu, pada tengah malam, mereka akan dibawa pergi ke gunung Sion di Palestina. Hamba Tuhan menuliskannya sebagai berikut:
“Ia itu terjadi pada tengah malam dimana ALLAH memilih untuk melepaskan umat-Nya. Sementara orang-orang jahat mengolok-olok dan mengejek-ejek sekeliling mereka, maka tiba-tiba matahari muncul, bersinar-sinar dengan kuatnya dan bulan berhenti pada tempatnya.
. . . . . . Di sana terjadi suatu gempa bumi yang dahsyat. Kubur-kubur terbuka, lalu orang-orang yang mati dalam iman dari pekabaran malaikat yang ketiga, yang memelihara Sabat muncul keluar dari tempat-tempat tidur tanah mereka . . . . . . . . “ --- Early Writings, p. 285.
CATATAN :
Peristiwa ini bukan pada kedatangan Yesus kedua kali, sebab bukan Yesus, melainkan Allah Bapa yang melepaskan umat-Nya. Lagi pula pelepasan itu terjadi mendahului ‘kebangkitan istimewa’ orang mati dari Daniel 12 : 2 pada sebelum masa kasihan berakhir bagi dunia.
c. Kemudian sesuai petunjuk Wahyu 14 : 1, Yesus akan turun di gunung Sion di Palestina. Di sana Ia terlihat berdiri bersama-sama dengan mereka 144.000 itu. Apa yang diperbuat-Nya kepada mereka itu tidak jelas. Namun sesuai pengalaman-Nya yang lalu menjelang dituangkan-Nya Roh Suci Hujan Awal atas murid-muridNya dahulu, maka pengalaman itu tentunya akan terulang kembali menjelang dituangkan-Nya Roh Suci Hujan Akhir yang akan datang. Ini berarti selama di gunung Sion itu mereka 144.000 itu akan dimantapkan pengetahuan Kebenarannya, mereka akan diperdamaikan dari semua perselisihannya, dan kemudian mereka akan makan Perjamuan Suci bersama Yesus. Pada kesempatan ini pula mereka akan diberi suatu nama yang baru, yang akan diucapkan oleh Tuhan sendiri.
d. Yesus kemudian kembali ke sorga, lalu dari sana dituangkan-Nya Roh Suci Hujan Akhir itu ke atas mereka. Dalam kuasa Roh Suci Hujan Akhir itulah mereka 144.000 itu akan keluar menyelesaikan pekerjaan Injil ke seluruh dunia dalam waktu yang tidak terlalu lama.
e. Dalam masa diam setengah jam atau tujuh hari itu juga akan terjadi pembantaian terhadap semua umat MAHK yang tidak berhasil dimeteraikan. Pembantaian inilah yang dinubuatkan pada Yeheskiel 9 : 5 – 7, dan Wahyu 7 : 3.
PERHATIAN :
D i a m setengah jam di dalam sorga sama dengan kurang lebih tujuh hari di bumi ini. Peristiwa kedatangan Yesus di gunung Sion, dan perjalanan umat Allah bersama Yesus ke sorga sesudah kedatangan-Nya yang kedua kali, adalah dua peristiwa yang berbeda. Sekalipun sama-sama memakan waktu tujuh hari, namun kedua peristiwa itu berbeda satu daripada yang lainnya.
BERAPA DEKATKAH KEDATANGAN ITU ?
Apabila anda menelusuri gambar bagan pada halaman 8, maka setelah penolakan General Conference terhadap malaikat Wahyu 18 : 1 pada kedatangannya yang pertama dalam tahun 1888,” . . . . . . . kita harus kembali ke padang belantara dan tinggal di sana 40 tahun lamanya.” --- Review and Herald, 1892 Melbourne, Australia, May 9, 1892. Kemudian sesudah 40 tahun berlalu, dan setelah malaikat Wahyu 18 : 1 itu datang kembali dalam tahun 1929, baru oleh bimbingannya kita dapat meneruskan perjalanan Eksodus kita ke Kanaan Samawi di Palestina.
Oleh bimbingan pekabaran empat malaikat (pekabaran tiga malaikat + pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1) sejak tahun 1929 yang lalu, maka kita sesungguhnya sudah hampir memasuki Kanaan yang dituju. Kanaan yang akan datang itulah gunung Sion di Palestina. Di sanalah Kerajaan Daud akan dibangun, pertama sekali dengan 144.000 warganya yang suci, kemudian dengan orang-orang yang akan dibangkitkan pada kebangkitan istimewa dari Daniel 12 : 2, dan kemudian akan ditambah dengan semua umat kesucian yang akan diselamatkan dari bumi ini.
Kerajaan inilah yang telah dinubuatkan oleh Daniel di dalam bukunya Daniel 2 : 44. Kerajaan inilah yang telah diajarkan Yesus kepada kita di dalam bentuk d o a Nya yang terkenal “DATANGLAH KERAJAAN-MU. . . . . . . . . . !” Bahkan kerajaan inilah yang akan diresmikan pendiriannya oleh Yesus sendiri pada kemunculan-Nya yang akan datang di gunung Sion, Palestina.

Perlu diketahui, bahwa semenjak dari keruntuhan kerajaan Israel dan kerajaan Yehuda dalam sejarah Wasiat Lama yang lalu, maka sampai kepada hari ini umat Allah belum pernah memiliki kerajaannya sendiri. Janji demi janji telah diberikan kepada para nabi Wasiat Lama, pernah diberikan oleh Yahya Pembaptis, bahkan telah diajarkan oleh Yesus sendiri kepada kita untuk selalu didoakan, namun sampai kepada hari ini kerajaan itu ternyata belum juga berdiri. Hamba Tuhan Victor T. Houteff menuliskannya sebagai berikut :
“Sidang di zaman Kristus telah bertekad untuk mendirikan kerajaan pada masa itu, sewaktu b e l u m semua orang bersedia baginya. Sidang d i w a k t u i n i bertekad b u k a n untuk mendirikannya sekarang, sewaktu ‘akhir dari segala perkara sudah dekat’ (1 Petrus 4 : 7), -- sewaktu masanya sepenuhnya sudah sampai.” – Gunung Sion pada Jam Kesebelas, hal. 73 (bahasa Inggris). “Orang-orang Yahudi menghendaki sebuah kerajaannya sendiri, yaitu sebuah kerajaan dari dunia ini (orang-orang suci dan orang-orang berdosa di dalamnya). Mereka menghendaki sebuah kerajaan di bumi, bukan di dalam sorga. Apalagi, mereka menghendakinya 2000 (dua ribu) tahun lebih cepat daripada yang direncanakan. Secara bertentangan, dalam masa pendirian kembali kerajaan itu sekarang ini, ORGANISASI mengambil sikap sebaliknya : Ia menghendaki sebuah kerajaan di dalam sorga, bukan di bumi.” – Timely Greetings, vol. 1, No. 15, p. 20.
Kalau saja orang-orang Yahudi menghendaki kerajaan itu berdiri pada tahun permulaan sejarah Wasiat Baru yang lalu, maka kerajaan itu sesungguhnya s u d a h berdiri pada tahun 2000 yang lalu. Kalau saja orang-orang Yahudi menghendaki kerajaan itu berdiri sejak saat Yesus dibaptis dalam tahun 27 TM yang lalu, maka kerajaan itu sesungguhnya baru akan berdiri dalam tahun 2027 yang akan datang. Kapan tepatnya orang-orang Yahudi menghendaki kerajaan itu berdiri di bumi ini kita baca sebagai berikut :
“Sewaktu Anak Manusia dalam kemenangan-Nya mengendarai (seekor keledai) memasuki Jerusalem, mereka (orang-orang Yahudi) menghendaki Dia supaya dimahkotai sebagai Raja. Orang banyak itu berkerumun datang dari semua daerah sekeliling, lalu berseru dan berteriak : ‘ Hosanah bagi P u t e r a D a u d ! Matius 21 : 9’“ –- Life Sketches, p. 62.
Setiap umat Kristen tahu bahwa peristiwa yang diucapkan di atas ini terjadi setelah Yesus dibaptis di tangan Yahya dalam tahun 27 TM. Oleh sebab itu jelaslah sudah, bahwa sekalipun hamba Tuhan Nyonya White telah mengatakan, bahwa “ Kita tidak akan mengetahui waktu yang tepat baik mengenai penuangan Roh Suci itu maupun mengenai kedatangan Kristus . . . . . . . . . . . . . Kamu tak akan dapat mengatakan, bahwa Ia akan datang dalam satu, dua, atau lima tahun, juga tak dapat kamu menunda kedatangan-Nya dengan mengatakan bahwa iaitu tak mungkin jadi dalam sepuluh atau dua puluh tahun.” Review and Herald, March 22, 1892, namun setelah datang pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 sebagai terang yang paling baru dan terakhir sekarang ini, maka dapatlah kita ketahui dengan lebih pasti, bahwa kedatangan Yesus yang dinubuatkan pada Wahyu 14 : 1 dan Maleakhi 3 : 1 itu akan benar-benar jadi pada kira-kira tahun 2027 yang akan datang.
Akhirnya, dari semua uraian di atas dapatlah ditelusuri kembali beberapa peristiwa penting sepanjang sejarah dunia kita sebagai berikut :
- Planet bumi ini sejak mulanya telah diciptakan dalam tahun 4004 s. Tarik Masehi.
- Adam dan Hawa telah menikmati kehidupan mereka yang suci di Taman Eden selama 35 tahun, sampai kepada kejatuhan mereka dalam dosa dalam tahun 3969 s.TM.
- Yesus menghembuskan nafas-Nya yang terakhir di kayu salib pada tahun 31 TM, dan dalam tahun yang sama itu juga kembali ke sorga, lalu menuangkan Roh Suci Hujan Awal.
- Yahya mengakhiri penulisan buku Wahyunya pada tahun 96 TM.
- Yesus memulai tugas-Nya di dalam tempat yang maha suci dari kaabah kesucian sorga dalam tahun 1844, bersamaan dengan mulainya periode sidang jemaat Laodikea di bumi ini.
- Kedatangan pekabaran dari malaikat Wahyu 18 : 1 di General Conference Minneapolis tahun 1888, yang telah ditolak.
- Kedatangan kembali pekabaran itu dalam tahun 1929.
- Kerajaan Daud akan berdiri di Palestina pada kira-kira tahun 2027 yang akan datang.
- Masa kasihan berakhir bagi dunia dalam tahun 2031.
- Kedatangan Yesus yang kedua kali dalam tahun 2033.
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Karena masih terus mengulangi kekeliruan William Miller itu dengan mengajarkan ‘Kedatangan Yesus kedua Kali’ sampai kepada hari ini, maka para penguasa Gereja MAHK sesungguhnya belum pernah beranjak naik dari hanya nubuatan Daniel 8 : 14 yang membicarakan masalah 2300 hari itu. Hanya inilah satu-satunya nubuatan yang terakhir diajarkannya kepada kita, sekalipun masih penuh dengan berbagai kekurangannya. Akibatnya, dalam membahas berbagai nubuatan dan berbagai rahasia Alkitab lainnya para Penguasa Gereja MAHK pada waktu ini sudah jauh ketinggalan. Mereka bahkan sudah ketinggalan lebih dari seratus tahun, sementara kelas lima anak dara yang bijaksana itu sudah melesat jauh di depan tak terkejar lagi.
Inilah pula sebabnya, maka doktrin tentang kedatangan Yesus di gunung Sion, Palestina, bersama-sama dengan mereka 144.000 itu selalu dinyatakan oleh sebagian besar pendeta-pendeta kita sebagai teori-teori yang tidak masuk akal, palsu, dan sebagainya, sekalipun mereka sendiri belum pernah mampu untuk membuktikan kepalsuannya. Memang, semua ungkapan nubuatan dan berbagai ungkapan rahasia Alkitab lainnya selama ini tidak masuk akal mereka, karena pekabaran malaikat Wahyu 18 : 1 yang membantu pekabaran malaikat yang ketiga itu belum pernah masuk ke dalam akal mereka, baik pada kedatangannya yang pertama dalam tahun 1888 maupun pada kedatangannya yang kedua dalam tahun 1929 yang lalu.
Oleh sebab itu ingatlah selalu, bahwa karena kekeliruan William Miller itu, maka kepada kita umat MAHK diperintahkan : “Engkau harus bernubuat kembali ke hadapan b a n y a k umat, dan bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa, dan raja-raja.”-- Wahyu 10 : 11. Artinya, kekeliruan William Miller itu tidak boleh diulangi lagi. Ny. White mengatakan : “Kekeliruan mereka adalah karena tidak memahami a p a yang dimaksud dengan k a a b a h k e s u c i a n itu dan b a g a i m a n a ia itu disucikan.” --- Early Writings, p. 243.
Jadi kita harus memberitakan bagaimana sidang Tuhan dipulihkan kesuciannya sejak tahun 1844 yang lalu melalui proses pengadilan di dalam tempat yang maha suci dari kaabah kesucian di sorga. Pemulihan kesucian ini dalam bahasa perumpamaan juga disebut “penuaian“ atau “pemeteraian” dan lain-lain.
Karena sidang pengadilan itu sendiri akan berlangsung dalam dua tahap, maka penuaian atau pemeteraian itu pun akan berlangsung dalam dua tahap. Penuaian buah-buah pertama atau pemeteraian 144.000 orang dari dalam Gereja MAHK merupakan tahap pertama, dan penuaian buah-buah kedua atau pemeteraian orang-orang yang tak terhitung banyaknya dari luar Gereja MAHK merupakan tahap kedua. Sesuai penegasan Yahya di dalam Wahyu 14 : 1, maka Yesus akan turun ke gunung Sion di Palestina setelah persidangan tahap pertama berakhir. Dan Ia akan melantik dan menugaskan mereka 144.000 itu ke seluruh dunia di bawah kuasa dari Roh Suci Hujan Akhir, dimulai bersama-sama dengan pembukaan persidangan tahap kedua.
Periode Sidang Jemaat Laodikea sebagai sidang jemaat ketujuh yang memberitakan pehukuman, tak dapat tiada akan berlangsung terus sampai masa kasihan berakhir pada tahun 2031 yang akan datang. Tetapi periode Gereja MAHK akan berakhir pada akhir persidangan tahap pertama. Pada permulaan persidangan tahap kedua mereka 144.000 itu sudah akan muncul dengan sebuah n a m a b a r u.
Jelaslah bahwa dari Gereja MAHK, dari antara semua yang masih hidup, akan kelak termeterai hanya 144.000 orang yang akan bertahan hidup tanpa merasai mati di bumi ini sampai kepada kedatangan Yesus yang kedua kali yang akan datang.
Pada akhir persidangan pengadilan tahap kedua yang akan datang berakhirlah pekerjaan pemulihan kesucian kaabah, baik di bumi ini maupun di dalam sorga. Berakhirlah semua upaya penyelamatan manusia di bumi ini. Dan sesudah tujuh bela yang terakhir dituangkan, maka muncullah Yesus pada kedatangan-Nya yang kedua kali.
Terbukti kini bahwa doktrin yang membicarakan rangkaian peristiwa kedatangan Yesus di Gunung Sion itulah yang justru sangat menentukan bagi nasib Saudara dan saya. “Marilah kita berjuang dengan semua kemampuan yang telah dikaruniakan Allah kepada kita untuk termasuk di antara mereka 144.000 itu.” --- Review and Herald, March 9, 1905.
* * *
|