PERMASALAHAN
Waco, Texas
Dari Engedi sampai ke Eneglaim
Oleh :
General Association of
Davidian Seventh-day Adventist
Dewan Eksekutif
1988 / 1990
marah manusia akan memuji Dikau,
demikian kata pemazmur; ‘yang tersisa dari amarah itu akan Engkau tahan.’ ”Tuhan
Allah maksudkan bahwa kebenaran sebagai penguji akan dibawa ke depan, lalu
menjadi suatu pokok penyelidikan dan pembicaraan, sekalipun sekiranya iaitu
melalui penghinaan yang sedianya sudah lebih dulu dituduhkan atasnya. Pikiran
dari orang banyak harus dibangunkan. Setiap pertentangan, setiap penghinaan,
setiap ejekan akan merupakan sarana-sarana milik Allah untuk mendorong rasa
ingin tahu lalu membangunkan pikiran-pikiran yang sesungguhnya sudah
menginginkan tidur.” -- 5 Testimonies,
p. 453.
“Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman
ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang
dimanifestasikan melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang
pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan
kalah untuk selama-lamanya --- sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan
lagi yang lain.” – The
White House Recruiter, p. 44.
Salam hangat bagi Saudara-Saudari semua dalam
nama Tuhan, Juruselamat kita yang tak ternilai itu, yaitu
Jesus Kristus, yang telah memerintahkan kepada kita untuk “Dengarkanlah olehmu
akan Tongkat itu.” Makalah ini berisikan hanya satu maksud, yaitu menjelaskan dan
mengklarifikasi kembali pendirian dari PERSEKUTUAN, yang berkaitan dengan
“PERMASALAHAN WACO” yang banyak dibicarakan, dan yang sudah ditulis dan
disebarkan kepada Saudara, dengan harapan untuk menyingkirkan setiap kekacauan
yang mungkin kini telah timbul. Untuk menyelesaikan hal ini, maka beberapa
pokok persoalan yang berkaitan, yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan “PERMASALAHAN
WACO”, tetapi sudah diangkat oleh Sdr. Archer pada selebarannya yang
berjudul “SEBUAH BERKAT DI TENGAH-TENGAH TANAH ITU”, akan ditanggapi.
Saudara, tidak ada dimanapun di dalam makalah
ini yang bermaksud dengan cara apapun untuk menyerang pribadi seseorang ataupun
kelompok orang-orang. Bahkan juga bukan maksudnya untuk mengejek, memboikot,
ataupun memaksakan pikiran seseorang ataupun keyakinan pribadinya terhadap
persoalan yang dimaksud. Misi dari makalah ini hanyalah untuk berbicara secara
terus terang “kebenaran itu sebagaimana halnya dalam Jesus.”
Permasalahan Waco dan Pertemuan Session tahun 1988
Apa yang kini dinamakan “Permasalahan Waco”
adalah pertama sekali disampaikan kepada Persekutuan pada Pertemuan Session
tahun 1988. Beberapa Saudara yang telah berkunjung ke lokasi dari Pusat
Gunung Karmel tua yang sebenarnya itu, telah benar-benar sangat terkesan bahwa lokasi
itulah yang seharusnya menjadi lokasi markas besar pada waktu ini. Mereka
melaporkan bahwa mereka memperoleh suatu pengalaman yang sangat mengharukan
sewaktu mengunjungi lokasi itu ---- khususnya sewaktu memandang dan berdoa di
tempat lonceng jam ke-11, yang terukir sampai ke lantai di dalam gedung
bangunan Tata usaha dimasa hidup
Sdr. Houteff.
Sesudah mendengar kepada laporan lisan ini,
maka Session lalu memutuskan sebagai berikut :
Session Khusus tahun 1988 memberi mandat
kepada Dewan Eksekutif /Council untuk :
- Memerintahkan suatu penyelidikan terhadap pendirian Markas Besar di
Waco, Texas, menunjuk masalah itu kepada Komite Penyeldik Alkitab untuk
menghimpun fakta-fakta lalu menyalurkannya kepada semua anggota pemegang kartu.
- Bukukan semua temuan-temuan itu sampai kepada Session berikutnya bagi
suatu keputusan akhir.“
Baca, majalah the Symbolic Code,
Pertemuan Session Khusus tahun 1988, Artikel
14, Section 2, halaman 33.
Dewan Eksekutif
kemudian memulai suatu penyelidikan ke dalam
persoalan itu dengan cara memberi kuasa kepada Komite Penyelidik Alkitab untuk
memulai penyelidikannya. Dewan juga telah membentuk sebuah komite pencari fakta
untuk menghimpun fakta-fakta fisik dan fakta-fakta sejarah yang berkenan dengan lokasi yang asli dari Pusat Gunung
Karmel itu maupun mengenai statusnya yang sekarang. Komite Pencari Fakta
itu bukan sebuah komite yang sesuai doktrin, melainkan hanya sebuah
badan pengumpul informasi.
Oleh karena
Saudara-Saudara di lapangan telah menjadi sedemikian gempar oleh PERMASALAHAN WACO, maka kartu-kartu
pemilihan telah dikirim kepada para pemegang kartu bersama-sama dengan
temuan-temuan dari Komite Penyelidik Alkitab, temuan-temuan dari Komite Pencari
Fakta, dan sebuah dokumen yang berjudul, “LOKASI DARI MARKAS BESAR”, yang
menyatakan berbagai pandangan dari para penganut Waco berikut berbagai fotocopy
dari referensi pernyataan-pernyataan dari majalah-majalah the Symbolic Code yang
lama, yang digunakan oleh para penganut Waco. Keputusan akhir adalah agar supaya kita tidak lagi kembali ke lokasi
yang sebenarnya dari Gunung Karmel yang tua itu. Ini telah diputuskan oleh
mayoritas orang-orang yang banyak itu.
Catatan-Catatan
penting terhadap
Komite Pencari Fakta dari Waco
Laporan dari Komite
Pencari Fakta itu adalah bukan sebuah laporan doktrin. Iaitu benar-benar
terbatas pada hanya sebuah laporan penemuan fakta. Kesaksian dari Komite itu
sendiri adalah sebagai berikut :
“………Permasalahannya
adalah, hendakkah kita mere-lokasi markas besar ke lokasi yang sebenarnya dari
Gunung Karmel itu ?
“Tujuan
dari laporan yang dikeluarkan itu adalah bukan untuk menjawab pertanyaan ini dimana, atau dengan sendirinya
harus dimana, melainkan untuk memberikan informasi kepada anda berkaitan dengan
lokasi fisik dari Gunung Karmel Tua itu, statusnya sekarang ini, dan hal-hal
yang berkaitan, yang pada gilirannya kelak dapat membantu ataupun tidak
membantu anda untuk mengambil sesuatu keputusan. Laporan itu dikumpulkan disini adalah bukan untuk membujuk anda
memutuskan bagi atau menolak permasalahan itu, melainkan hanya memberikan
kepada anda fakta-fakta yang dapat membantu anda mengambil sesuatu keputusan
yang bijaksana, yang objektif, dan yang berlandaskan informasi.
Informasi
itu disini dihimpun dari banyak sumber. Berbagai peta, brosur-brosur, surat-surat
kabar, agen-agen real estate, para pemilik gedung-gedung properties,
kepala-kepala sekolah, para mahasiswa, berbagai laporan tahunan dari
perguruan-perguruan tinggi dan arsip-arsip sejarah, berbagai hasil dari
wawancara dan kesaksian-kesaksian dari orang-orang Davidian, beberapa wawancara
dengan para penduduk kota Waco, pusat-pusat turisme, pengamatan dari Komite
sendiri, dan tentunya lembaran-lembaran the Symbolic Code yang lama. Foto-foto
juga difotocopy untuk memberikan sebuah gambar konseptual dari
bangunan-bangunan dan sekitarnya. (Lihat akhir dari laporan)”
Laporan
dari Komite Pencari Fakta dari Waco, 29 Januari – 3 Pebruari 1989, hal. 1.
Komite itu dibentuk
terdiri dari Ketua Dewan Eksekutif dan dua orang anggota Dewan, seseorang
Davidian yang pernah mengenal Sdr. Houteff; juga ketua Komite Penyelidik Alkitab,
seseorang pendeta Davidian dan seorang anggota Komite Penyelidik Alkitab. Komite
Pencari Fakta telah juga diikuti oleh dua orang Davidian lainnya yang mengenal nabi
itu dan bertumbuh dewasa di Pusat Gunung Karmel itu.
Laporan itu terfokus
pada apa yang merupakan bagian dari harta kekayaan Gunung Karmel. Gambar-gambar
di dalam laporan itu (terkecuali untuk yang di pekuburan) adalah yang merupakan
harta kekayaan Gunung Karmel, bukan tanah-tanah dan daerah-daerah yang
berjauhan. Salinan dari laporan itu dapat diberikan kepada mereka yang
menghendaki sebuah salinan.
Permasalahan “Ditengah
Tanah itu” dan
Pertemuan Session tahun 1990
Sekalipun keputusan
telah dicapai untuk menetap di New York, ada
saja orang-orang yang meyakini bahwa kita dapat mempertimbangkan mengalihkan
markas besar ke Texas, bukan ke pusat kota Waco
atau lokasi yang sesungguhnya dari Gunung Karmel. Kepercayaan itulah yang
dinamakan “tengah-tengah dari tanah itu” atau “pusat lokasi.”
Dengan mendekatnya
Pertemuan Session tahun 1990, maka permasalahan itu lalu ditempatkan pada
agenda rapat. Komite Penyelidik Alkitab juga menyelidiki masalah itu dan
hasil-hasil penemuan mereka juga disampaikan kepada Session 1990 itu. Sekali
lagi, mayoritas suara menolak merelokasi markas besar ke Texas.
Sekalipun demikian,
persoalan itu telah sedemikian rupa diransang sehingga Session harus mendengarkan suara-suara usulan yang begitu
banyak, lalu melibatkan dirinya dalam berbagai dialog. Kedua belah pihak dalam
permasalahan itu telah terlibat dalam diskusi-diskusi yang hangat. Pada
kenyataannya, iaitu telah menjadi Session yang paling bernapsu sepanjang
sejarah Persekutuan Davidian MAHK. Yang terbanyak dipertentangkan itu berpusat
pada Jehezkiel 47 dan perlu tidaknya
pengaplikasiannya kepada markas besar, dan apakah ada tidaknya nubuatan itu berlaku bagi masa kita sekarang, sebelum
Seruan Keras – masa periode dari Kerajaan.
Samakah Pertemuan
Session 1990 dengan
pengalaman di tahun 1888 ?
Telah ditegaskan bahwa
tidak adanya Session tahun 1990 menyetujui pergerakan kembali ke lokasi pusat
adalah “sama dengan peristiwa dalam tahun 1888.” “A Blessing in the Midst of the Land”, p. 6.
Oleh cara apapun juga
kedua Session itu tidak mungkin sama. Dalam tahun 1888 terdapat penolakan yang
jelas terhadap apa yang merupakan bukti yang tak dapat dibantah. Sister White,
A. T. Jones dan E. J.
Waggoner adalah utusan-utusan Allah yang diilhami yang menghantarkan apa yang
benar-benar merupakan terang baru. Apa
yang disampaikan pada Session 1990 adalah ucapan-ucapan yang telah diinterpretasikan atau dipahami membuktikan bahwa kita harus
kembali ke “tengah-tengah tanah itu” atau “yang letaknya di tengah-tengah.”
Ucapan-ucapan yang dipermasalahkan itu hanya menegaskan bagaimana dan mengapanabi itu pernah diarahkan ke Waco
dalam tahun 1935. Ucapan-ucapan itu
tidak menunjukkan apa yang akan jadi kemudian selama pekerjaan itu terus
berkembang maju. Padahal sebaliknya, melalui berbagai peristiwa berikutnya Tuhan Allah sendiri telah mengarahkan nabi
itu untuk mulai menjual kekayaan tanah, pertama –tama sebagian kemudian “seluruhnya”
(10 SC 1 : 3). Tuhan Allah sendiri, oleh perantaraan nabi, telah
menunjukkan tentang akan datangnya suatu “pukulan yang mematikan” (Pembina
Gedung Putih) di antara orang-orang Davidian.
Tidak mampukah Dia
Yang Maha Kuasa menyetop hal ini atau sedikit-dikitnya meninggalkan sesuatu
jalan untuk menunjukkan secara jelas, bahwa kita harus kembali ? Sewaktu Yehuda di masa lalu dibawa dengan tertawan
ke Babil, tidakkah Allah memberitahukan kepada mereka bahwa mereka akan masuk
ke dalam tawanan dan sesudah 70 tahun akan kembali ? Yah, Ia menunjukkan kepada
mereka sebelumnya bahwa mereka akan dan oleh perantaraan berbagai takdir ilahi,
Raja Kores mengeluarkan keputusan bahwa mereka harus kembali. Tidak ada satupun
pernyataan dari tulisan nabi yang menunjukkan bahwa kita harus kembali. Pada
kenyataannya, bahkan kuburnyapun tidak lagi berada pada lokasinya yang semula.
Kubur itu sudah dipindahkan oleh Nyonya Houteff ke sesuatu pekuburan umum.
Mengapakah Tuhan Allah bahkan membiarkan kubur nabinya dipindahkan ? Mengapakah
Tuhan Allah membiarkan seluruh lokasi yang semula itu jatuh ke tangan
orang-orang yang tidak beriman dan membiarkan garis-garis perbatasan kota bergerak masuk ke
dalam tanah kekayaan milik-Nya itu ? Tidakkah Jerusalem kuno yang dahulu selama
perhambaan mereka itu berada dalam keadaan kosong – kehancuran ? (Nehemiah 1 :
3). Memang kita semua mengetahui tentang nabi (V. T. Houteff) pindah ke Waco. Suatu pergerakan
yang jelas-jelas dikendalikan oleh Tuhan Allah. Tetapi kini dalam tahun 1990,
1991, sesudah menyusul penjualan tanah, peristiwa pukulan yang mematikan itu dan
sejumlah besar peristiwa-peristiwa lainnya yang telah dibiarkan Allah dan yang
telah diramalkan, penutupan oleh-Nya Gunung Karmel yang tua itu berikut daerah
itu yang telah diambil alih oleh
orang-orang yang tidak beriman, maka dimanakah terdapat bukti untuk merelokasi kembali ke Waco ? Dimanakah ?
Tetapi masih ada
lebih banyak lagi rincian yang dapat diberikan kemudian pada lembaran pamphlet
ini, untuk mengatakan dengan lebih baik apa yang telah disajikan pada Pertemuan
Session tahun 1990, atau sebaliknya pada setiap waktu permasalahan itu hanya
akan merupakan sebuah pemikiran, sebuah pendapat, suatu keyakinan, sebuah
teori, yang bukan kebenaran Alkitab yang meyakinkan dan pasti. Bukan bukti
kenyataan Alkitab yang tak dapat dibantah. Apa yang kita miliki ialah
perkataan-perkataan firman yang diilhami dari nabi perihal bagaimana Tuhan
Allah memimpin pekerjaan sampai kepada suatu tempat yang khusus --- Waco, Texas
dalam tahun 1935; suatu ceritera sejarah yang diilhami yang telah
diinterpretasikan untuk berlaku bagi tahun 1990.
Apakah
Session merupakan
Suara dari Penguasa Tertinggi di bumi ?
Karena kita pada
waktu ini tidak memiliki seorang nabi di tengah-tengah kita, yaitu seseorang
melalui siapa Allah dapat berkomunikasi langsung, adakah kita memiliki suatu
saluran yang diilhami Allah oleh mana Allah dapat mengendalikan semua
permasalahan dari pekerjaanNya ? Tentu saja, Tuhan Allah tidak akan mau
meninggalkan umat-Nya tanpa sesuatu tali
komunikasi penting yang sedemikian. Memang, kita memiliki Alkitab,
tulisan-tulisan dari Ellen G. White, dan Tongkat Gembala, dan kita memiliki Roh
Suci untuk mengendalikan ke dalam semua permasalahan kita, sekalipun demikian
Allah kita yang bijaksana telah juga memberikan kepada kita sesuatu cara dalam
mana semua saluran-saluran yang diilhami Allah di atas dapat disampaikan secara
nyata kepada umat-Nya sebagai suatu badan. Dan
itulah Session – suara dari umat-Nya.
“Persekutuan ini akan menyelenggarakan
session-sessionnya secara regular pada sesuatu waktu dan tempat sebagaimana
yang akan ditentukan oleh Dewan Eksekutif melalui sesuatu pemberitahuan yang
dimuat di dalam majalah the Symbolic Code, lembaran pemberitaan resmi dari
Organisasi, dalam dua kali terbitannya yang berurutan sebelum tanggal
dimulainya Session.“
“Persekutuan, pada setiap kali
sessionnya dapat menetapkan, membetulkan atau mencabut anggaran rumah tangganya, oleh sesuatu
perwakilan yang sedemikian dan suara sebagaimana contohnya di dalam Kisah
Segala Rasul, hal. 195, 196.” – Keimmamatan
Davidian MAHK, hal. 7.
Tentu saja, sesuatu
session di bawah tata tertib dari Tuhan Allah tidak akan mungkin tidak sejalan
dengan Kebenaran-Sekarang. Artinya session itu tidak mungkin dapat menolak “terang
baru” lalu bertindak atas nama Allah dan
umat-NYa. Sebuah contoh untuk ini terjadi pada General Conference tahun 1888,
sewaktu General Conference menolak pekabaran perihal Pembenaran oleh Iman.
Utusan Allah (Sister White) dengan jelas membela pekabaran itu lalu
memerintahkan kepada General Conference untuk menyambutnya, namun meskipun adanya
bukti yang jelas dan pasti itu mereka
telah menolaknya.
Ada
permasalahan-permasalahan yang timbul, berbagai pertanyaan dan perbedaan
pendapat terhadap persoalan-persoalan khusus, baik yang bersifat doktrin
ataupun sebaliknya. Hal-hal inilah yang membawa akibat pada pekerjaan secara
umum dan pada badan organisasi keseluruhannya.
Keputusan dari
Session kemudian akan menjadi keputusan yang tertinggi di bumi. (A. A. 196)
Sidang yang mula-mula
dahulu memiliki suatu permasalahan yang sama dengan Permasalahan Waco kita
sekarang ini. Iaitu digambarkan di dalam
Kisah Segala Rasul, bagian ceritera yang sama itulah yang dikutip oleh Sdr.
Houteff di dalam buku Keimmamatan, halaman 8. Pokok perselisihannya adalah
perlu tidaknya orang-orang Kapir di s u n a t lalu mematuhi keseluruhan
peraturan hukum bayang-bayangan.” (A. A. 188, 189)
“Pada sidang di Antiokhi pembahasan
terhadap permasalahan sunat menghasilkan banyak sekali pembicaraan dan
perselisihan pendapat. Pada akhirnya, para anggota sidang, yang takut bahwa
sesuatu perpecahan di antara mereka sudah akan timbul akibat dari pembahasan
yang terus menerus, mereka lalu memutuskan mengirim Paulus dan Barnabas berikut
beberapa orang yang bertanggung jawab dari sidang ke Jerusalem untuk menyampaikan persoalan itu ke
hadapan para rasul dan tua-tua. Disanalah mereka akan bertemu dengan para
utusan dari berbagai sidang dan orang-orang yang datang ke Jerusalem untuk menghadiri beberapa pesta-pesta
perayaan yang sudah mendekat. Dalam pada itulah semua pertikaian akan berakhir sebelum
suatu keputusan akhir akan diberikan dalam dewan umum. Keputusan ini kemudian
secara universal disambut oleh berbagai sidang-sidang di seluruh negeri.” A. A.
190.
“Persoalan ini telah dibicarakan
secara hangat di dalam pertemuan umum. Yang berkaitan erat dengan persoalan
sunat adalah beberapa lagi yang lain yang memerlukan penyelidikan yang lebih seksama.“
A. A. 191.
“Dalam hal ini James tampaknya sudah
dipilih sebagai seseorang yang akan memberitahukan keputusan yang telah dicapai
oleh dewan. Itulah kalimat ucapannya bahwa hukum bayang-bayangan, khususnya
peraturan mengenai sunat, harus dianjurkan untuk dipatuhi kepada orang-orang
Kapir, atau bahkan direkomendasikan kepada mereka.” A. A. 195.
Keempat hamba Allah
itu diutus ke Antiokhi dengan injil dan pesan yang akan menghentikan semua
pertikaian; karena itulah suara dari
penguasa yang tertinggi di bumi.
“Dewan yang memutuskan kasus ini
terdiri dari para rasul dan guru-guru yang sudah terkenal dalam membangun
sidang-sidang Kristen Yahudi dan yang bukan Yahudi (Kapir /Gentiles), berikut
para utusan yang terpilih dari berbagai tempat. Para tua-tua dari Jerusalem dan para
perwakilan dari Antiokhi ada hadir, dan gereja-gereja yang sangat berpengaruh
luas telah diwakili. Dewan itu bergerak sesuai berbagai keputusan hukum yang jelas, sesuai kehormatan dari sebuah
sidang yang telah didirikan oleh kehendak ilahi. Sebagai hasil dari berbagai
pembahasan mereka, semua mereka menyaksikan bahwa Tuhan Allah sendiri telah
menjawab pertanyaan dari setiap masalah oleh memberikan kepada Orang-Orang
Kapir yang bukan Jahudi Roh Suci; maka mereka menyadari bahwa itulah bagian
mereka untuk mematuhi petunjuk dari Roh.
Keseluruhan organ orang-orang Kristen
itu bukan dipanggil bagi pemungutan suara bagi permasalahan itu. Para “rasul dan
tua-tua“, orang-orang yang berpengaruh
dan yang mengenal hukum, telah membangun kerangka dan mengeluarkan keputusan
itu, yang pada dasar itulah secara umum telah disambut oleh semua gereja
Kristen. Tetapi tidak semua merasa puas dengan keputusan itu; ada sekelompok
saudara-saudara yang berambisi dan yang percaya diri sendiri yang tidak
menyetujuinya. Orang-orang ini menerima melibatkan diri dalam pekerjaan atas
tanggung jawab mereka sendiri. Mereka terus bersungut-sungut dan selalu
mencari-cari kesalahan, selalu mengusulkan rencana-rencana baru sambil berusaha
meruntuhkan pekerjaan dari orang-orang yang Allah telah kukuhkan untuk
mengajarkan pekabaran Injil. Semenjak
dari pertama sekali sidang sudah harus menghadapi halangan-halangan yang
sedemikian ini, dan akan senantiasa menghadapinya sampai kepada akhir masa.” A.
A. 196-197.
Di sinilah kita
saksikan sebuah contoh yang sempurna mengenai apa yang sedang terjadi di waktu
ini. Suatu masalah telah timbul, telah dirangsang menjadi ramai, dan pada
akhirnya sebuah badan yang terpilih secara sungguh-sungguh dibentuk terdiri
dari orang-orang percaya dan para pemimpin. Sebuah keputusan telah dibuat,
tetapi pun masih ada yang menentang. Ada
orang-orang yang menolak menyambut keputusan itu. Demikian itulah kembali terjadi
di waktu ini.
Hendakkah Allah
membiarkan umat-Nya k i n i atau d a h u l u membuat sesuatu keputusan yang
salah bagi sesuatu persoalan penting yang sedemikian ini ? Tidak mampukah Allah
mengajarkan kepada umat-Nya kewajiban
mereka ? Sesudah berdoa dan berpuasa untuk permasalahan itu, maukah Allah
kemudian memperbolehkan kita menempatkan Markas Besar pada sesuatu tempat yang
pada akhirnya menyesatkan jiwa-jiwa, dan
pada d u a kesempatan (pertemuan
session tahun 1988 dan 1990) ?
Apakah bagian terbesar
dari Persekutuan ini sudah mati rasa terhadap Roh Allah, sehingga kita tidak
dapat melihat bimbingan kepemimpinan Allah itu bahwa pada dua kesempatan itu
kita telah memutuskan untuk tidak lagi pindah ? Sekiranya dan apabila Allah
menghendaki kita untuk pindah, tidak mampukah Dia bahkan untuk menempatkan kita
pada tempat yang IA menghendaki kita pergi ?
Bersyukur kepada
Allah bahwa IA telah memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri;
bahwa ada anggota-anggota yang tahu dan mengenal akan bimbingan dari Roh Suci,
dan yang merelakan DIA memimpin, lalu menunggu akan Dia, dan tidak berlari
sebelum diutus.
“Kepada saya telah ditunjukkan bahwa
tidak seorangpun boleh melepaskan keputusan pribadinya untuk tunduk kepada
keputusan dari setiap orang yang lain. Tetapi apabila keputusan dari General
Conference (yang sama dengan Session kita), yang merupakan penguasa tertinggi
yang dimiliki Allah di bumi, ditegakkan, maka kebebasan pribadi maupun keputusan
pribadi tidak boleh dipertahankan, melainkan harus tunduk.” 3 T 492 (dalam
kurung adalah tambahan)
Sesudah
Pertemuan Session tahun 1990
Dari semua kenyataan
yang ada di depan kita tampaknya bahwa pendapat perihal
“central location” (di tengah-tengah tanah itu) telah menghanyutkan kita
kembali kepada “permasalahan Waco” --- lokasi yang tepat dari Gunung Karmel,
maka demikian itulah iaitu kembali kini dipermasalahkan secara hangat.
Sejarah
dari hal rangkaian
majalah the Symbolic Code terbitan
lama di antara tahun 1934 – 1943
Sebutan “old codes” secara
umum dimaksud kepada suatu rangkaian majalah The Symbolic Codes (Newsletters),
yang dikirim oleh Sdr. Houteff di antara tahun-tahun 1934 – 1943. Sekaliannya
itu meliputi artikel-artikel yang berisikan doktrin, kesehatan, berita-berita
umum dan bahan-bahan lainnya yang penting bagi semua penganut
kebenaran-sekarang dan orang-orang MAHK lainnya yang berminat. Iaitu meliputi
laporan-laporan kemajuan pekerjaan yang dimulai di California
sampai ke Waco, Texas. Karena sebab “code-code” ini bagian
terbesarnya tidak lagi tersedia bagi orang-orang Davidian sesudah
kematian Sdr. Houteff dan penutupan Gunung Karmel yang tua itu, maka
sekaliannya itu dengan sendirinya terkenal sebagai “the Old Codes.”
Selama sebelas tahun
“Code” itu tidak lagi dicetak. Sdr. Houteff belum menerbitkan lagi sesuatu code yang lain sampai
September 1954, pada mana ia mengumumkan perihal penjualan kekayaan tanah Gunung
Karmel.
Pada tanggal 5
Pebruari, 1955 utusan Allah itu meninggal dunia. Isterinya, Sister Florence
Houteff melanjutkan penerbitan majalah-majalah Code itu, dimana seringkali ia
menerbitkan juga artikel-artikel yang sebelumnya sudah diberikan oleh Sdr.
Houteff dari “the Old Codes” atau salinan-salinan dari hotbah-hotbah yang telah
diberikannya dari waktu ke waktu di Gunung Karmel Chapel. “Code-code” ini pada
waktu ini diterbitkan oleh Persekutuan sebagai satu set yang terdiri dari lima jilid terbitan sekarang. Perhatikanlah
bahwa the Symbolic Code lima jilid ini berisikan h a n y a hotbah-hotbah dari Houteff, artikel-artikel
dari Sister Houteff dan orang-orang lainnya telah dipisahkan. Juga, Codes lima jilid itu diterbitkan s e
b e l u m Persekutuan menyadari akan
adanya “Old Codes” (1934 – 1943 dan Code-Code dari tahun 1954). Persekutuan
sedang merencanakan untuk mencetak kembali “the Old Codes” ini secepat mungkin.
Karena “Code-Code” itu berisikan juga bahan-bahan lainnya seperti berita-berita,
surat-surat, catatan-catatan, dan artikel-artikel lainnya yang bukan secara
khusus ditulis oleh Sdr. Houteff, maka sekaliannya itu berjilid-jilid
banyaknya. Dewan Eksekutif menyadari akan pentingnya “Code-Code itu”, maka akan
segera menerbitkannya secepat mungkin.
Pentingnya
“Code-Code yang tua” itu
Mungkin ada, dan
seharusnya tidak boleh ada terdapat keragu-raguan terhadap pentingnya dan ilham
dari Code-Code itu. Ada
banyak pernyataan yang membuktikan hal ini. Kami hanya menunjuk kepada satu di
sini "...... selebaran nubuatan ini, "The Symbolic Code," terbukti merupakan juru bicara dari pekabaran Elijah, yang menghantarkan beratus-ratus orang Masehi Advent Hari Ketujuh dalam pekerjaan membantu pekabaran ini untuk memulihkan kembali lembaga-lembaga agama Kristen yang sudah mati dan rusak; ..... " 2 SC 9 : 2.
The Symbolic Code
yang tua itu hendaknya dianggap dan ditangani sama dengan setiap bagian lainnya
dari Tulisan Ilham.
Bagaimanapun kita
harus tunjukkan bahwa seperti halnya buku-buku Tongkat Gembala Jilid 1 dan 2
Sdr. Houteff belum memperoleh terang perihal Kerajaan itu sewaktu ia menulis
“code-code” itu sampai kepada tahun 1937. Adalah selama tahun 1937 baharu ia
menerima terang terhadap Kerajaan dan ajaran-ajaran doktrin lainnya yang
berkaitan. Hendaklah diingat juga, bahwa kami tidak punya catatan bahwa sewaktu
ia memindahkan markas besar dari California ke Texas dalam tahun 1935, ia
mengetahui bahwa Gunung Karmel sudah akan dijual dan akhirnya Gunung Karmel
akan ditutup. Sesungguhnya, kita mengetahui bahwa ia pada dasarnya mengerti
bahwa Gunung Karmel akan menjadi tempat dari mana Injil akan dibawakan kepada Gereja
dan kepada dunia.
“Kelompok kami yang terbentuk dari dua
belas anggota menunjukkan bahwa iaitu akan melambangkan landasan dari lokasi
pusat markas besar ini bagi pemerintahan rohani yang kekal dan terakhir. Dan karena angka bilangan “tujuh”
menunjukkan l e n g k a p, maka ketujuh keluarga itu akan melambangkan semua
anggota keluarga yang akan membentuk kerajaan Kristus yang kekal itu. Dan lagi,
kami menyaksikan tangan Allah bergerak dalam cara yang sama misteriusnya
sekarang ini.“ – 1 SC 11, 12 : 1 (1935)
“Oleh sebab itu kembali kami bersyukur
kepada Tuhan, bahwa oleh suatu objek pelajaran yang sangat berarti dalam para
pendiri Pusat Gunung Karmel, IA mengungkapkan keinginan-Nya untuk menyelamatkan
para anggota dan juga para pemimpin dan orang-orang kapir yang dapat saja
menyambut panggilan jam ke-11, yang akan diberitakan dari pusat lokasi.” 1 SC 11,
12 : 3 (1935).
“Benar kami sedang mendirikan markas
besar kami di gunung ini yang terdapat di dalam nubuatan, namun keberadaan kami
disini akan sangat sangat singkat, karena
‘IA akan menyelesaikan pekerjaan, dan mempersingkatkannya dalam kebenaran; sebab
suatu pekerjaan yang singkat akan Tuhan lakukan di bumi.” Rom 9 : 28” 1 SC 14 :
5 (1935).
Ternyata bahwa dalam
tahun 1935 Tuhan Allah belum juga menunjukkan kepada nabi itu bahwa harta
kekayaan Gunung Karmel akan dijual, penutupan Pusat itu, dan kawanan domba akan
tercerai-berai. Lagi pula, ia belum melihat bahwa keberadaan mereka akan
melebihi 30 tahun dan bukan suatu jangka waktu yang “sangat-sangat singkat”.
Kemudian sesudah memperoleh terang mengenai Kerajaan, baharulah ia menulis :
“Dari ayat-ayat injil ini, jelaslah
terlihat bahwa Gunung Sion akan
menjadi markas besar bagi pekerjaan injil yang terakhir di bumi, sesudah mereka
144.000 itu tiba di sana, maka selama masa itulah ular naga akan memerangi
mereka yang tersisa, “karena hukum akan keluar dari Sion, dan Firman Tuhan dari
Jerusalem” --- bukan lagi dari General Conference, ataupun dari Pusat Gunung
Karmel.” Tanya Jawab Buku 2, 48, 49 (Lihat juga Amaran Sekarang Jilid 1 no. 5,
hal. 1.)
Di dalam buku Pembina
Gedung Putih ia juga menulis mengenai sesuatu pukulan terhadap dunia Davidian. “Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat
mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya dan dengan
teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan
yang mematikan kepadanya. Kita juga harus waspada dan awas, untuk menyadari
bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang
tidak dicurigai --- yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak
kurang setianya daripada para imam di zaman Kristus.” – Pembina Gedung Putih,
hal. 33.
Ini hendaknya tidak
perlu merupakan hal yang aneh atau yang tidak biasa bagi kita, sebab tidak
seorangpun juru kabar pernah menerima pancaran sinar terang secara penuh
sekaligus. Dalam kebijakan-Nya IA mengungkapkan terang itu sedikit demi sedikit
pada setiap waktu.
Sebagai contoh, Yahya
Pembaptis mengira bahwa kerajaan itu akan diperdirikan pada kedatangan Jesus
yang pertama (Desire of Ages 103, 215, 220) Para reformator Kristen belum
mengerti perihal Sabat sebelum tahun 1844. Orang-orang pengikut Miller mengira
bahwa Jesus akan datang ke bumi dalam tahun 1844. Bahkan Sister White mengira
bahwa Kristus akan datang tak lama sesudah tahun 1844 (1 SM 66, 67, 68). Ia
tidak mempersalahkan orang makan daging babi sampai tahun 1863 setelah ia
memperoleh terang mengenai reformasi kesehatan 1 T 206, 207. Tuhan Allah selalu menyampaikan firman-Nya
sesuai sesuatu kebutuhan, agar supaya hamba-hambaNya dapat keluar dengan
semangat dan kekuatan untuk memberitakan kebenaran sekarang, tetapi, karena
sebab “ketidak-percayaan” kita sendiri, maka rencara-rencana Allah dapat saja
tampak tertunda lalu terjadi kekecewaan. Ilham menggambarkan hal itu dalam
intisarinya sebagai berikut :
“Selama empat puluh tahun ketidak-percayaan,
persungutan, dan pendurhakaan telah menutup Israel kuno yang lalu dari tanah
Kanaan. Dosa-dosa yang sama telah menunda masuknya Israel modern ke dalam Kanaan
samawi. Dalam kasus-kasus manapun janji-janji Allah belum pernah salah. Adalah
karena ketidak-percayaan, dan keduniawian, tidak adanya penyerahan diri, dan
persaingan di antara umat Tuhan yang telah menahan kita di dalam dunia yang
penuh dosa dan kesusahan ini untuk selama bertahun-tahun.” – 1 SM 69.
Apakah yang penting
dari the Symbolic Code yang tua itu ? Sekaliannya itu adalah sama pentingnya dengan
setiap bagian manapun yang lain dari tulisan-tulisan Ilham, t e t a p i,
seperti halnya dengan Tongkat Gembala Jilid 1 dan 2, kita memahami bahwa Tuhan
Allah belum menunjukkan kepadanya (Houteff) apa yang akan jadi dalam waktu
dekat ke depan. Oleh sebab itu, kita harus menyandingkan sekaliannya itu dengan
tulisan-tulisannya yang datang kemudian, yang memberikan kepada kita sebuah
gambaran takdir yang lebih baik sementara ia itu terus bekerja melalui Gunung
Karmel yang tua itu. Kita harus mengikuti terang itu sejauh yang diberikan
Allah kepada utusan pilihan-Nya --- Elijah contoh saingan itu. Untuk
mendapatkan pengertian yang lebih baik, marilah kita memandang pada sejarah
Gunung Karmel dengan pengamatan yang lebih teliti.
Allah
menghantarkan umat-Nya ke Waco, Texas
Tidaklah diragukan
bahwa Tuhan Allah Israel
telah menghantarkan para pelopor kebenaran sekarang yang setia milik-Nya ke Waco, Texas.
Di sinilah telah diungkapkan oleh Ilham sendiri sebagai berikut :
(bersambung ke bag. 2)
|