Dosa karena menambah-nambah
atau mengurang-ngurangi sesuatu di dalam buku Wahyu
(Wahyu
22 : 18, 19)
JESUS :
"Karena Aku membuktikan kepada setiap orang yang mendengar segala perkataan nubuatan dari kitab ini, bahwa jika seseorang
kelak menambahkan pada segala perkara ini, Allah akan menambahkan kepadanya
bela-bela yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jika seseorang kelak
mengeluarkan dari segala perkataan dari kitab nubuatan ini, maka Allah akan
mengeluarkan bagiannya dari buku kehidupan, dan dari kota suci itu, dan dari
segala perkara yang tertulis di dalam buku ini. Dia yang membuktikan segala perkara ini, mengatakan
“Sungguh, Aku akan datang segera. Amin. Bahkan demikian itu datanglah, Tuhan Jesus !
Wahyu 22 : 18 – 20.
* *
acalah dengan seksama tulisan Yahya Pewahyu
di atas, maka akan jelas diketahui, bahwa tulisan itu sesungguhnya berasal dari
Tuhan Jesus sendiri. Dan Yahya Pewahyu kemudian telah membukukannya bagi kita,
karena memang buku itu baharu saja terungkap pengertiannya di akhir zaman,
semenjak dari permulaan abad ke 18 yang lalu.
Karena buku Wahyu merupakan pelengkap dari buku
Daniel, dan juga merupakan tempat bertemu dan berakhirnya semua buku-buku
Alkitab, maka ucapan kata-kata dari Wahyu 22 : 18, 19 di atas tak dapat tiada
merupakan juga sebuah pedoman yang patut diperhatikan, dan supaya tidak dilalaikan.
Artinya, karena semua buku-buku Alkitab termasuk pula buku Daniel dan buku
Wahyu kini sudah habis diinterpretasikan ke dalam mangkok keemasan dari nubuatan Zakariah pasal
4, yang melambangkan ROH NUBUATAN, maka ancaman hukuman yang diucapkan pada
Wahyu 22 : 18, 19 di atas, bukan saja berlaku bagi isi buku Wahyu itu saja,
agar tidak ditambah-tambahi ataupun dikurang-kurangi isinya, melainkan juga
terhadap seluruh buku-buku Alkitab lainnya yang kini sudah selengkapnya
terungkap pengertiannya di dalam ROH NUBUATAN.
Dari
Yahya kepada
tujuh
sidang jemaat di Asia, yaitu
Sidang
Jemaat Laodikea
Yahya Pewahyu mengatakan:
“Aku berada dalam Roh pada hari Tuhan, maka ku
dengar di belakangku suatu suara besar, yang bagaikan sebuah suara trompet,
yang mengatakan : Akulah Alpha dan Omega, yaitu yang pertama dan terakhir :
maka apa yang kau lihat, tuliskanlah itu pada sebuah kitab, dan kirimkanlah itu
kepada ‘tujuh sidang jemaat yang di Asia ………’ — Wahyu 1 : 10, 11.
Semua yang disaksikan oleh Yahya di atas
terjadi dalam tahun 96 Tarikh Masehi yang lalu. Semuanya itu terdiri dari 22
pasal, telah dibukukan di dalam kitab Wahyu, yang diperuntukkan bagi “tujuh
Sidang Jemaat di Asia”, artinya, kepada sidang Jemaat yang ketujuh, yaitu
Sidang Jemaat Laodikea atau Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di akhir zaman.
Angka “7” (tujuh) dalam nubuatan menunjukkan
“l e n g k a p“. Karena Tuhan Allah memiliki hanya “satu” sidang jemaat-Nya di
bumi ini, maka perkataan “tujuh sidang jemaat di Asia” itu tak dapat tiada
melambangkan satu sidang jemaat saja, yaitu sidang jemaat yang ketujuh, dan
terakhir, yaitu sidang jemaat Laodikea. Nama-nama dari keseluruhan tujuh sidang
jemaat itu berasal dari Asia, maka sekaliannya
telah disebut demikian itu.
Jadi, hendaklah dimengerti bahwa Wahyu 22 :
18, 19 itu dialamatkan kepada hanya umat Laodikea saja. Pada akhir penulisan
buku Wahyu, khususnya pada pasal 22 : 18 dan 19 kepada kita umat Laodikea diperingatkan
dengan tegas kepada adanya larangan melakukan penambahan-penambahan ataupun
pengurangan-pengurangan pada isi buku itu. Karena buku Wahyu itu tidak berdiri
sendiri, melainkan juga merupakan tempat bertemu dan berakhirnya semua
buku-buku Alkitab lainnya, maka sepatutnya dapat juga dimengerti, bahwa
larangan yang diucapkan pada Wahyu 22 : 18, 19 di atas tak dapat tiada
merupakan sanksi hukum bagi semua pelanggaran yang dimaksud terhadap
Alkitab berikut semua hasil
interpretasinya yang resmi di dalam ROH NUBUATAN.
Karena landasan iman dari Sidang Jemaat
Laodikea atau umat Masehi Advent Hari Ketujuh sesuai Wahyu 12 : 17; 19 : 10 adalah Hukum Torat sebagai Undang-Undang Dasar Kerajaan Sorga (the
Basic Law) dan Kesaksian Yesus Kristus
atau ROH NUBUATAN sebagai Undang-Undang Biasa (the By Laws) yang
berisikan semua peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar Torat, maka satu-satunya
sarana yang sudah akan dimasuki Setan untuk menjatuhkan kita tak dapat tiada
melalui upaya mengacaukan peraturan-peraturan pelaksanaan dari Hukum Dasar
Torat itu. Ini berarti Setan akan berusaha dengan berbagai tipu muslihatnya
untuk dapat mengendalikan pikiran orang-orang yang memimpin, yang sangat
berambisi untuk menguasai pikiran banyak orang yang berada di bawah pengaruh
mereka. Demikianlah tidak mengherankan apabila para pemimpin yang berkuasa di
Pusat General Conference of SDA di Amerika Serikat berikut pendeta-pendetanya
di seluruh dunia sudah harus di ludahkan Kristus dari dalam mulutNya dalam
tahun 1935. Bahkan sampai para penguasa dari Pusat Pekabaran Tongkat Gembala di
Gunung Karmel di Waco, Texas, pun sudah tidak lagi diakui Jesus
untuk mewakili-Nya di akhir zaman ini. Bacalah kembali artikel kami: “TERKUTUKLAH ORANG YANG BERGANTUNG PADA
MANUSIA, DAN YANG MEMBUAT MANUSIA MENJADI SANDARANNYA” --- Jeremiah 17 : 5.
Kini pada kenyataannya bukan hanya para
pemimpin yang berkuasa di Pusat-Pusat Pekabaran yang terkenal seperti halnya di
General Conference of SDA, di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, dan di
berbagai Pusat Pekabaran Tongkat Gembala lainnya di Amerika Serikat, melainkan juga pada kelompok-kelompok kecil
umat penganut Kebenaran Sekarang di hampir seluruh muka bumi ini, yaitu
khususnya orang-orang yang memang sangat berambisi untuk mendominasi umat Allah
dimana saja.
Kenalilah
dahulu
Sidang Tuhan dan agen-agen pilihan
Allahnya
berikut fungsi kerja mereka masing-masing
Hamba Tuhan Nyonya White mengatakan :
“Allah memiliki
sebuah sidang, dan sidang itu memiliki sebuah dinas pelayanan pilihan Ilahi”, “Maka
ia memberikan sebagian orang rasul-rasul, dan sebagian orang nabi –
nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala
dan guru-guru; untuk melengkapi umat kesucian bagi tugas melayani, untuk
membangun tubuh Kristus …………..” -- Testimonies to Ministers, p. 52.
Perlu sekali diketahui, bahwa dinas pelayanan pilihan Allah
di atas semuanya diilhami, artinya, semua mereka diberkahi oleh Roh Suci,
masing-masing sesuai bagian tugasnya. Artinya, nabi-nabi diberkahi oleh Roh
untuk melaksanakan tugasnya sebagai nabi, guru-guru diberkahi untuk mampu melaksanakan
tugas mereka dengan baik sebagai guru, penginjil-penginjil diberkahi untuk
mampu menginjil dengan berhasil. Dan bahkan semua umat diilhami dan diberkahi
untuk sama-sama dapat mengerti segala perkara, baik yang tersedia di
dalam ROH NUBUATAN maupun yang diajarkan kepada kita oleh guru-guru Tongkat
Gembala, dan oleh para penginjil yang bertugas di
tengah-tengah kita.
Karena hamba Tuhan Nyonya White dan Sdr.
Houteff sudah lama meninggal dunia, maka salah satu tugas besar mereka lainnya
yang tidak kurang pentingnya di akhir zaman ini ternyata telah didelegasikan kepada
guru-guru Tongkat Gembala saja. Tugas itulah yang oleh hamba Tuhan Houteff telah
dijelaskan sebagai berikut :
“Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan
merupakan satu-satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila
Tongkat itu diajarkan. Alkitab dan Roh Nubuatan juga diajarkan. Dan karena
tidak satupun selain Roh Kebenaran yang telah mengirim rahasia-rahasia ilham
itu, yang dapat menginterpretasikan sekaliannya, maka orang-orang yang mencoba mengajarkannya tanpa otoritas interpretasi
yang diilhami ini, tak dapat tiada akan jatuh ke dalam praktik interpretasi
sendiri yang terlarang itu (2 Petrus 1 : 20) --- yaitu kejahatan besar yang
telah menjerumuskan dunia Kristen ke dalam perpecahannya yang hampir tak
menentu sekarang ini, berikut kekacauan, persaingan, dan ketidak-mampuannya
yang ada.
“Karena kami tidak berani ikut berjalan pada
jalan yang sedemikian itu, maka sebagai
guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan
Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh), k
a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu, bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. Hanya
dengan demikian inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa
memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang
sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Yesaya 52 : 8).“ – KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN
DASAR DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27.
Karena ada banyak sekali bagian-bagian pekabaran
di dalam ROH NUBUATAN, yang dalam satu dan lain hal masih perlu
diinterpretasikan lebih lanjut di bawah terang dari Tongkat oleh guru-guru
Tongkat Gembala,
maka disinilah Setan akan ikut mengadu
untungnya di tengah-tengah kita. Akan muncul kelak guru-guru palsu, yaitu
orang-orang yang bukan agen-agen pilihan Allah yang mencoba mengajarkan Alkitab,
Roh Nubuatan, dan Tongkat Gembala itu, dengan
semurni-murninya, sesuai versi pengertian mereka yang fundamentalistik kaku
dan sempit itu.
Asal
mulanya
guru-guru
Tongkat Gembala palsu dengan
faham
fundamentalismenya yang sempit dan kaku
Keberadaan guru-guru palsu itu justru dimulai
di Waco, Texas, bersamaan waktunya dengan didirikannya kembali Pusat Gunung
Karmel itu di sana dalam tahun 1991 yang
lalu. Untuk inilah, maka hamba Tuhan Houteff sejak jauh-jauh hari sebelum
kematiannya dalam tahun 1955 telah mengamarkan sebagai berikut :
Kita juga harus waspada
dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara
mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak
dicurigai --- yaitu dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang
setianya daripada para imam di zaman Kristus.
Lagi pula adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh itu akan menggunakan
setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000
hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah
kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi
Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” ---------------- Pembina
Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).
Kesetiaan para penginjil
itu yang sama dengan para imam Yahudi di zaman Kristus, membuktikan mereka itu
sebagai contoh saingan dari Sanhedrin di zaman Kristus yang lalu.
Setiap umat Kristen tak
dapat tiada sudah tahu bagaimana ketatnya para imam Yahudi yang lalu berupaya
mempertahankan kemurnian dan keutuhan firman dari Alkitabnya. Bahkan sampai
Jesus sendiripun telah dipersalahkan oleh mereka sebagai pencemar kesucian Hari
Sabat, karena memetik gandum pada Hari Sabat dan juga karena
menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat. Bacalah Matius 12 : 10 – 12. Desire
of Ages, p. 286.
Faham fundamentalisme yang
sempit dan kaku itu berasal mula dari pemikiran berikut ini : Bahwa karena
Alkitab itu sudah diinterpretasikan habis oleh nabi-nabi E. G. White dan Victor
T. Houteff ke dalam ROH NUBUATAN, maka seyogyanya bagian-bagian pekabaran dari
ROH NUBUATAN itu tidak boleh lagi
diinterpretasikan lebih lanjut oleh siapapun yang bukan nabi-nabi Tuhan Allah.
ROH NUBUATAN sebagai hasil dari interpretasi ilham seharusnya sudah langsung
dapat dibaca dan dimengerti, tetapi bukan untuk diinterpretasikan kembali,
apalagi oleh hanya guru-guru Tongkat
Gembala.
Faham fundamentalisme
sempit dan kaku di atas ini bahkan telah dilandaskan pada ucapan hamba Tuhan
Houteff yang berikut ini :
“Ajarkanlah
pekabaran itu sebagaimana adanya --- jangan menambahkan sesuatu apapun ke
dalamnya, jangan juga mengeluarkan sesuatu dari dalamnya. Janganlah mengira
bahwa adalah kewajibanmu untuk menjawab semua pertanyaan dari setiap orang atau
untuk menjelaskan seluruh isi Alkitab dan Roh Nubuatan. Hanya orang bodoh yang
akan mencoba berbuat yang sedemikian itu. Gulungan
suratannya belum terbuka sejauh itu. Jangan
bertindak melampaui apa yang sudah dijelaskan oleh Tongkat Gembala. ……………..
Belum pernah ada seorang nabipun yang mengaku dapat menjelaskan segala perkara
kepada lawan-lawannya, sekalipun pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab itu
berkaitan dengan pekabarannya sendiri.“ – The
Symbolic Code, Vol. 1, No. 4, p. 1 (California – 1934).
Akibatnya, maka ucapan
hamba Tuhan Houteff lainnya yang mengatakan : “…… sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari
Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh), k a m i harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu, bagian-bagian
pekabaran (passages) yang dalam satu dan
lain hal perlu
untuk diinterpretasikan. ……” Ucapan yang terakhir ini hanya untuk diberlakukan
secara terbatas, di bawah pengawasan yang sangat ketat demi untuk
mempertahankan kemurnian dan keutuhan dari pekabaran Tongkat Gembala itu
sendiri.
Mereka lupa bahwa
sesungguhnya masih banyak lagi bagian-bagian pekabaran di dalam ROH NUBUATAN
yang masih perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut sampai kepada datang hari
Tuhan yang besar dan mengerikan itu di depan, sekalipun para nabi sudah tidak
ada lagi yang hidup di waktu ini.
Untuk itulah kita harus waspada dan awas,
sekalipun Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas sampai kepada hari ini masih
unggul karena menyebarkan berjuta-juta buku terbitan Tongkat Gembala ke seluruh
dunia Laodikea, mereka sendiri sesungguhnya sudah tertinggal dalam kegelapan
sebagian. Artinya, mereka sendiripun sudah tidak lagi mampu untuk mengajarkan
pekabaran Tongkat Gembala itu sepenuhnya sampai rinci. Apalagi setelah
diketahui bahwa tidak ada lagi disana seorang guru Tongkat Gembalapun, diijinkan
mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu, bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan lain hal
perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut.
Demikianlah tak dapat disangkal bahwa
sesungguhnya semenjak dari pendirian kembali Pusat Gunung Karmel itu di Waco,
Texas, dalam tahun 1991 yang lalu sampai kepada hari ini, belum pernah ada
seorangpun guru Tongkat Gembala pilihan Allah bertugas di sana. Sehingga tidaklah mengherankan jika belum pernah terdapat disana pemikiran
yang sama, sependapat dan membicarakan perkara-perkara yang
sama di Pusat Gunung Karmel itu di
Waco, Texas, USA.
Berbahagialah d i a (tunggal) yang
membaca, dan m e r e k a (jamak) yang mendengar ….!
(Wahyu 1 : 3)
Bacalah dengan saksama
ucapan rasul Yahya di atas. Kata-kata “berbahagialah” itu diucapkan hanya
sekali bagi dia yang membaca dan juga bagimereka yang mendengar. Artinya, membaca
saja belum cukup untuk berbahagia. Kita harus juga mendengar. Mendengar dari
siapa ?
Masing-masing orang yang
membaca sendiri tak dapat tiada akan menghasilkan pengertian yang tidak selalu
sama dan sejalan dengan sesamanya. Untuk itulah, maka semua kita harus mendengar kepada guru Tongkat
Gembala pilihan Ilahi.
Tuhan Allah maha
tahu, bahwa sekalipun seluruh Alkitab itu sudah habis diinterpretasikan ke
dalam mangkok keemasan yang melambangkan ROH NUBUATAN (Roh Nubuatan dari Nyonya
White dan Tongkat Gembala dari Houteff), namun masih saja ada bagian-bagian
pekabaran di dalam mangkok emas itu yang perlu diinterpretasikan lebih lanjut
oleh guru-guru Tongkat Gembala di bawah
terang dari Tongkat Gembala. “Hanya dengan demikian
inilah semua penganut Kebenaran Sekarang akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan
perkara-perkara yang sama (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Yesaya 52 : 8).“ – KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN
DASAR DAVIDIAN MAHK, HAL. 26, 27.
Artinya, baharulah semua
perselisihan hasil dari berbagai pengertian yang berbeda-beda pada waktu dibaca,
akan dapat diselesaikan di bawah kendali dari Roh Kebenaran. Artinya, pada
waktu itulah semua pencari kebenaran akan berbahagia setelah diberkahi dengan
pengertian yang sama.
Terbukti kini, bahwa Alkitab berikut semua
hasil interpretasi ilhamnya di dalam ROH NUBUATAN saja b e l u m c u k u p untuk membahagiakan umat, apalagi untuk
menyelamatkan mereka sampai ke dalam Kerajaan di Palestina. Hamba Tuhan Houteff
dalam salah sebuah khotbahnya di dalam Amaran
Sekarang, Jilid 1, No. 32 mengatakan sebagai berikut :
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jesaya
30 : 26 ----
“Lagi pula terang dari bulan purnama akan
jadi bagaikan terang dari matahari, dan terang dari matahari akan meningkat
tujuh kali lipat, seperti terang dari tujuh hari lamanya, pada hari Tuhan kelak
membalut luka umat-Nya dan dan menyembuhkan bekas pukulan dari luka mereka
itu.”
“Sekiranya ini bukan sebuah lambang yang
dibicarakan, maka sekiranya matahari benar-benar menjadi tujuh kali lebih panas
daripada sekarang, maka bumi sendiri pun sudah akan terbakar. Jelaslah bahwa
matahari dalam hal ini digunakan sebagai lambang untuk melukiskan, bahwa terang
dari Firman Allah kini selagi IA sedang membalut “luka” umat-Nya, iaitu akan
meningkat tujuh kali ---- semua terang yang ada akan memancar menerangi bumi
sama seperti halnya matahari menyinari selepas suatu hari yang berawan. Lagi
pula, bulan (sidang jemaat), agen perantara yang memantulkan sinar-sinar
matahari ke dalam tempat-tempat yang gelap di bumi, sebagai hasilnya akan
menampung orang-orang, lebih baik lagi daripada halnya sampai sekarang. Kita
sudah menyaksikan terang Firman Allah makin hari makin meningkat dari minggu ke
minggu.”
Jesaya
30 : 27 ----
Tengoklah, nama Tuhan datang dari jauh,
bernyala-nyala dengan murka-Nya, dan bebannya berat: bibir-bibir-Nya penuh
amarah, dan lidah-Nya seperti api yang memakan habis.”
Tuhan memerintahkan : Pandanglah ! bahwa
pengungkapan kebenaran-kebenaran ini menunjukkan kepada hanya satu hal ---
bahwa kita kini sedang mendekati hari
Tuhan yang besar dan mengerikan itu, hari dimana akan ada hanya satu Tuhan,
dan nama-Nya satu.” -- 1 Timely
Greetings, No. 32, pp. 21.
__________________________________________________________________
Artinya, sementara kita
terus mendekati hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu di depan, maka
sementara itu pula berbagai Kebenaran Firman Allah akan terus bertambah
menyinari kita, makin hari makin terang benderang bagaikan matahari yang
meningkat tujuh kali lipat terangnya.
Karena kedua hamba Allah
yang sederhana itu sudah lama meninggal dunia, dan karena seluruh isi Alkitab
sudah habis diinterpretasikan oleh mereka ke dalam mangkok keemasan dari
nubuatan Zakharia pasal 4, maka tak dapat tiada berbagai Terang Kebenaran yang
akan datang harus datang melalui guru-guru Tongkat Gembala saja.
Beberapa
perbuatan
menambah-nambah dan mengurang-ngurangi
yang perlu dapat diidentifikasi
“Dosa ialah pelanggaran hukum,” 1 Yahya 3 :
4. Untuk mengenali dosa itu sampai kepada yang sekecil-kecilnya, maka orang
harus mempelajari isi hukum itu sampai kepada yang sekecil-kecilnya. Baharu
kemudian mengidentifikasikan mana-mana saja yang telah dilanggar sampai kepada
yang sekecil-kecilnya.
Demikian pula halnya, apabila berbagai
perbuatan menambah-nambah dan mengurang-ngurang itu mau diidentifikasi, maka
kita harus mengikuti terus secara berkala bagaimana guru-guru Tongkat Gembala
pilihan Allah mengajarkan kepada kita di bawah terang dari Tongkat
bagian-bagian pekabaran itu (di dalam ROH NUBUATAN) yang dalam satu dan lain
hal perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut.
Hasil yang nyata dari berbagai jerih payah
guru-guru Tongkat Gembala pilihan Allah itu, baik lisan maupun tertulis melalui
buku-buku, selebaran-selebaran, maupun melalui media situs-situs internet, akan
muncul kelak suatu umat yang benar-benar sepakat, sehati sepikir, dan
membicarakan perkara-perkara yang sama. Artinya, baharu akan muncul ke
permukaan calon-calon mereka 144.000 umat kesucian pilihan Allah yang akan
datang.
Sementara itu Pusat Gunung Karmel di Waco,
Texas, dan semua pengikutnya di seluruh dunia sudah akan menyuarakan perlawanan
mereka melawan guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi, yang dituduh
menambah-nambah dan mengurang-ngurangi daripada semua yang asli dan murni di
dalam mangkok keemasan. Baharu demikian inilah genap ramalan hamba Tuhan Nyonya
White yang mengatakan : “Allah
akan membangunkan umat-Nya; jika cara-cara lain gagal, maka berbagai faham yang
saling bertentangan akan masuk di antara mereka, yang akan menyaring mereka itu,
memisahkan s e - k a m daripada g a n d u m. Tuhan menyerukan kepada semua yang percaya pada firman-Nya supaya bangun daripada
tidur mereka. T e r a n g yang berharga s u d a h d a t a n g, yang sesuai bagi m a s a i n i” — 5 Testimonies,
p. 707.
Tandailah dengan saksama, bahwa hanya Terang
Baru dari pekabaran Tongkat Gembala yang telah memisahkan umat Masehi Advent Hari
Ketujuh ke dalam kelas gandum di
satu pihak dan kelas lalang di lain
pihak semenjak dari kedatangan hamba Tuhan Houteff dalam tahun 1929 yang lalu. Jadi,
pemisahan sekam daripada gandum itu
tak dapat tiada baharu akan jadi kemudian, sesudah kematian Houteff, sesudah
Pusat Gunung Karmel ciptaannya di Waco, Texas, dibubarkan dalam tahun 1962, dan
bahkan setelah guru-guru Tongkat Gembala pilihan Allah mulai mengajarkan di
bawah terang dari Tongkat bagian-bagian pekabaran di dalam mangkok keemasan,
yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut.
Hasil yang nyata dari berbagai jerih payah
guru-guru Tongkat Gembala pilihan Allah itu, oleh hamba Tuhan Nyonya White
dinyatakan sebagai “terang yang berharga yang sesuai bagi masa ini.”
Terang yang dibawa oleh guru-guru Tongkat
Gembala pilihan Ilahi itu kembali membagi umat Laodikea penganut ajaran Tongkat
Gembala menjadi 2 kelompok : Kelompok mereka yang memulihkan kembali Pusat
Gunung Karmel di Waco, Texas, dalam tahun 1991 sebagai kelompok “sekam” di satu pihak, dan kelompok “gandum
murni” lainnya, yang terdiri dari banyak sekali kelompok-kelompok kecil orang-orang
Davidian yang tercerai-berai di banyak bagian bumi ini, yang di dalam nubuatan
Zakharia 13 : 7 dinyatakan sebagai “mereka
yang kecil-kecil” yang berada langsung di bawah kendali tangan Tuhan Allah
sendiri.
Kini jelaslah, bahwa karena umat Tuhan
penganut ajaran Tongkat Gembala sudah terbagi ke dalam hanya dua kelompok di
atas, maka perbuatan menambah-nambah
dan mengurang-ngurangi di dalam kitab Wahyu yang dilarang pada Wahyu 22 : 18,
19 itu tak dapat tiada akan melibatkan hanya mereka dari kelompok sekam. Mereka
itu pula yang dimaksud dengan anak-anak dara bijaksana yang memiliki tipu di
dalam mulutnya. (Bacalah Wahyu 14 : 5). Sekalipun mereka dikenal sangat
fundamentalistik dan kaku mempertahankan keutuhan dan kemurnian Alkitab, Roh Nubuatan,
dan Tongkat Gembala, mereka ternyata telah dituduh melalui ucapan Yahya Pewahyu
di atas sebagai para pelaku dari berbagai perbuatan menambah-nambah dan
mengurang-ngurangi di dalam kitab Wahyu.
Karena mereka terus menolak guru-guru Tongkat
Gembala pilihan Allah yang telah datang mengajarkan bagian-bagian pekabaran di
dalam mangkok keemasan, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk
diinterpretasikan lebih lanjut di bawah terang dari Tongkat, maka setelah
ditinggal mati Houteff sebagai nabi, tidak ada lagi penginjil, gembala atau pun
guru pilihan Allah, yang masih dapat terus bertugas membangun mereka sebagai
tubuh Kristus. Akibatnya, maka dosa-dosa besar yang telah melibatkan mereka karena
menambah-nambah dan mengurang-ngurangi di dalam buku Wahyu sudah akan tampak
jelas, antara lainnya adalah sebagai berikut,
- Membangun
kembali Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas,
yang sama sekali tidak ada dasar hukumnya di dalam Alkitab maupun ROH NUBUATAN.
- Menolak
semua guru-guru Tongkat Gembala pilihan Allah yang mengajarkan bagian-bagian
pekabaran di dalam mangkok keemasan, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan
lebih lanjut di bawah terang dari Tongkat. Mereka itu ditolak terutama
karena membukukan ajaran-ajarannya
melalui buku-buku, selebaran-selebaran, dan
sarana-sarana lainnya, yang kesemuanya dianggap sebagai perbuatan
menambah-nambah atau mengurang-ngurang hasil dari interpretasi sendiri.
- Melarang
semua ajaran ROH NUBUATAN (Roh Nubuatan + Tongkat Gembala) untuk diajarkan
kepada umum, selama sekaliannya itu belum berhasil terungkap pengertiannya di
Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas.
- Tidak
mengakui adanya “sekam” yang melambangkan kelompok orang-orang Davidian yang
terpisah dari kelompok “gandum”. Lambang “sekam” dinyatakan sama saja pengertiannya
dengan “lalang”.
- Sepenuhnya
mengakui, bahwa memang “sependapat, sehati-sepikir, dan membicarakan
perkara-perkara yang sama”, belum berhasil dicapai di Pusat Gunung Karmel di
Waco, Texas, tetapi tetap menyatakan, bahwa ROH ALLAH masih terus memimpin di
sana.
- Tidak
mau mengakui bahwa Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas
sekarang ini adalah Sanhedrin contoh saingan dari imam-imam Jahudi dan
Sanhedrin mereka di zaman Kristus yang lalu.
- Hamba
Tuhan mengatakan :
“Segala
perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan
dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang telah
dimanifestasikan di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis
mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk
selama-lamanya sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh
sebab itu, keadaan pada waktu ini sangat mendesak agar setiap anggota sidang
dari jam ke-sebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat diri melawan usaha Musuh
untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya.
Kita
juga harus waspada dan awas, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan
datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai --- yaitu dari
rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam
di zaman Kristus. Lagi pula adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh
itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan
mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih
tersembunyi, yaitu mereka yang akan
pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu akan mencoba apa
saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi
Kebenaran, terutama perihal mereka 144.000 itu.” ---------------- Pembina
Gedung Putih, hal. 34, 35 (Edisi 1999).
Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas
sekarang ini mengaplikasikan amaran hamba Tuhan Houteff di atas sepenuhnya
kepada Nyonya Houteff dan rekan-rekannya sesudah kematian Houteff dalam tahun
1955. Padahal sewaktu Pusat Gunung Karmel itu dilikwidasi dan dijual dalam
tahun 1962 Nyonya Houteff sudah lebih dulu murtad
dan tidak lagi diketahui keberadaannya sampai kepada hari ini.
Sekiranya amaran
Houteff di atas sudah sepenuhnya digenapi pada Nyonya Houteff dan
rekan-rekannya, maka berarti amaran itu sudah selesai menemui kegenapannya hanya sampai tahun 1962. Apakah memang Musuh
sudah selesai mengacau, menggelapkan, dan menudungi kebenaran terutama perihal
mereka 144.000 itu sampai hanya tahun 1962 yang lalu ?
Saudara ! Betapapun ketatnya para imam Jahudi di zaman
Kristus, yang berlandaskan pada faham fundamentalismenya yang sempit dan kaku,
telah mencoba mempertahankan keutuhan dan kemurnian doktrin dari Alkitab,
mereka ternyata telah jatuh dalam dosa karena menambah-nambah dan
mengurangi-ngurangi bagian-bagian dari Alkitab itu sendiri.
Demikian pula halnya dengan
rekan-rekan penginjil yang sama yang tidak dicurigai di Pusat Gunung Karmel di
Waco, Texas. Betapapun juga ketatnya mereka berlandaskan pada faham
fundamentalismenya yang sempit dan kaku
mencoba mempertahankan keutuhan dan kemurnian pekabaran-pekabaran yang ada di
dalam mangkok keemasan dari Zakharia pasal 4 itu, mereka ternyata telah benar-benar jatuh dalam dosa karena perbuatan
menambah-nambah dan mengurang-ngurangi sesuatu di dalam kitab Wahyu, yang
diancam hukumannya pada Wahyu 22 : 18 dan 19.
Pendirian
kembali Pusat Gunung Karmel
di Texas dalam tahun 1991 adalah bukan oleh
restu Allah
Pendirian Pusat
Gunung Karmel di Texas oleh hamba Tuhan Houteff dalam tahun 1935 adalah untuk
menggenapi seruan Pembangunan dan Reformasi Rohani oleh Nyonya White melalui
majalah Review & Herald tertanggal 25 Pebruari 1902. Houteff sebagai pencetus pekabaran Tongkat Gembala, dia
juga adalah President dari General Association of Davidian SDA di Pusat Gunung
Karmel itu. Karena General Association of Davidian SDA itu adalah tak lain
daripada General Conference of SDA itu juga yang sudah d i r e organisir kembali sesuai Seruan dari Nyonya White di atas,
maka keberadaan General Association of Davidian SDA di bumi ini tidak akan
mungkin lama. Paling lama sejauh usia dari pencetus pekabaran Tongkat Gembala
itu sendiri sebagai pekabaran Panggilan
dari Jam Ke-sebelas.
Karena Panggilan dari
Jam Ke-sebelas itu berfungsi untuk menyelamatkan hanya para penganggur di pasar
(sidang jemaat), maka setelah kematian Houteff dalam tahun 1955 Panggilan dari Jam
Ke-sebelas itu tidak mungkin lagi dapat menyelamatkan mereka yang masih
berkuasa di Pusat Karmel itu di Waco, Texas, sebab semua mereka yang bertugas
di sana adalah bukan penganggur-penganggur di pasar. Mereka adalah
pegawai-pegawai yang bertugas di bawah kepemimpinan Houteff sebagai Presidentnya.
Tidaklah mengherankan apabila setahun sebelum kematiannya dalam tahun 1954
Houteff telah menulis di dalam majalah the Symbolic Code bahwa fungsi Pusat
Gunung Karmelnya itu sudah akan segera berakhir. Untuk itulah dia mengatakan:
Persiapan
bagi
usaha
habis-habisan yang terakhir
(Symbolic
Code, vol. 10, No. 1)
“Kampanye perburuan yang disampaikan tahun
lalu telah memulaikan dan memberitakan suatu perlengkapan penerangan yang baru
dan pengembangan Kebenaran Sekarang yang maju.
“Kini kembali, bahkan dengan tekanan yang
lebih besar untuk mencapai tujuannya, maka Pusat Gunung Karmel membuat
pemberitahuan berikut ini kepada semua umat Davidian yang setia yang mau
menyadari bahwa berita yang baik ini barangkali juga penting s e b a g a i p e r t a n d a. Oleh mulai pertama
sekali menjual kelebihan harta miliknya, kemudian s e l u r u h h a r t a, maka Pusat Gunung Karmel
secara symbolis sedang memelopori rencana yang digariskan di dalam Alkitab dan Roh Nubuatan di dalam kata-kata berikut ini :
“Kembali, Kerajaan Sorga itu adalah bagaikan
sesuatu harta benda yang tersembunyi di dalam tanah sebuah ladang, yang mana
apabila seseorang menemukannya, ia lalu sembunyi, dan karena kegembiraannya ia
pergi menjual semua yang dimilikinya lalu membeli ladang itu.” Matius 13 : 44.
Tuhan sendiri yang sedang memelopori jalannya.
“Jesus telah memungkinkannya bagi Saudara
untuk menyambut kasih-Nya, maka dalam kerjasama yang berbahagia dengan-Nya
untuk bekerja di bawah pengaruh-Nya yang nyata. Ia meminta kepadamu supaya
memanfaatkan semua milikmu dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri
sendiri, agar rencana-Nya bagi penyelamatan jiwa-jiwa dapat dimajukan dengan
penuh kuasa. Ia mengharap dari kamu untuk memberikan seluruh tenagamu yang utuh
bagi pekerjaan-Nya.” – The Symbolic Code, Vol. 10, No. 1 hal. 4.
* * *
Pusat Gunung Karmel
itu pada akhirnya dilikwidasi dan dijual dalam tahun 1962. Untuk selama hampir
30 tahun lamanya sesudah itu General Conference of SDA yang sudah ditata
kembali menjadi General Association of Davidian SDA itu tidak pernah lagi
terdengar namanya di Waco, Texas, USA, sampai kemudian dibangun kembali dalam
tahun 1991 di lokasi yang sama oleh mereka yang menguasainya sampai kepada hari
ini.
Sementara itu semua
umat penganut Kebenaran sekarang dari Panggilan Jam Ke-sebelas sesuai nubuatan Zakharia 13 : 7 sesudah
kematian hamba Tuhan Houteff dalam tahun 1955 sampai kini masih tercerai-berai
dimana-mana. Namun Panggilan dari Jam Ke-sebelas ini juga yang akan memanggil mereka
kembali untuk berkelompok dalam kelompok-kelompok kecil-kecil, lalu berada di bawah
kendali dari tangan Tuhan Allah sendiri.
Karena sesuai dengan
fungsinya, maka Panggilan dari Jam Ke-sebelas itu akan hanya dapat
menyelamatkan para penganggur di pasar. Karena hamba Tuhan Houteff sebagai
juru-kabarnya sudah lama meninggal dunia, maka tidak akan ada lagi Pusat Gunung
Karmel apapun di bumi ini yang akan direstui Tuhan untuk menyampaikan Panggilan
dari Jam Ke-sebelas itu kepada kita. Panggilan dari Jam Ke-sebelas itu sudah
akan datang langsung dari penganggur di pasar kepada sesama penganggurnya yang
lain. Dan untuk menjamin keutuhan dan kemurnian ajaran dari Panggilan dari Jam
Ke-sebelas itu, maka Panggilan itu tak dapat tiada sudah harus datang dari
hanya Guru-Guru Tongkat Gembala pilihan
ilahi saja, yang kini berada dengan kelompok-kelompok kecil-kecil umat
penganut Kebenaran Sekarang itu sebagai penganggur-penganggur di pasar sidang
jemaat Laodikea.
Karena kita sama-sama
mengakui Kebenaran sekarang dari Pekabaran Tongkat Gembala itu juga adalah Pekabaran
Panggilan dari Jam Ke-sebelas, maka sesuai fungsinya untuk menyelamatkan hanya
para penganggur di pasar, Tuhan Allah tidak mungkin lagi merestui pembangunan
kembali Pusat Gunung Karmel itu di Waco, Texas, setelah kematian hamba
pilihanNya Houteff sebagai pencetus dari pekabaran Panggilan dari Jam
Ke-sebelas itu. Apalagi setelah ternyata tidak ada lagi seorangpun Guru Tongkat
Gembala pilihanNya diperbolehkan mengajarkan di bawah terang dari Tongkat bagian-bagian
pekabaran (di dalam mangkok keemasan), yang dalam satu dan lain hal perlu untuk
diinterpretasikan lebih lanjut.
K e s i m p u l a
n A k h i r
“Allah memiliki
sebuah sidang, dan sidang itu memiliki sebuah dinas pelayanan pilihan Ilahi”, “Maka
ia memberikan sebagian orang rasul-rasul, dan sebagian orang nabi –
nabi, dan sebagian orang penginjil-penginjil, dan sebagian orang gembala-gembala
dan guru-guru; untuk melengkapi umat kesucian bagi tugas melayani, untuk membangun tubuh Kristus …………..” -- Testimonies to
Ministers, p. 52.
“Organisasi” dalam pengertian
ROH NUBUATAN dimaksudkan hanya kepada General Conference of SDA ataupun General
Association of Davidian SDA. Karena General Conference menolak Panggilan dari
Jam Ke-sebelas itu semenjak dari mula pertama kedatangannya dalam tahun 1929,
maka melalui seruan pembangunan dan reformasi dari Review & Herald tahun
1902, telah dibangun dalam tahun 1935 General Association of Davidian SDA untuk
menggantikannya dengan tugas memberitakan pekabaran Panggilan dari Jam
Ke-sebelas itu kepada semua umat Advent sebagai para penganggur di pasar
(sidang).
Pencetus pekabaran
Panggilan dari Jam Ke-sebelas itu sejak mulanya adalah nabi Victor T. Houteff,
yang dibantu oleh dinas pelayanan pilihan ilahinya, maka mereka memberitakan
pekabaran itu dari Pusat Gunung Karmelnya di Waco, Texas. Tetapi setelah
Houteff sendiri meninggal dunia, dan nasib para pembantunya kembali jatuh oleh
pukulan yang mematikan (the knock out blows) dari Setan, maka General
Association of Davidian SDA sebagai General Conference yang sudah direorganisir
kembali itu tidak mungkin lagi direstui Allah untuk dibangun kembali. Sebab apa
? Sebab sebagaimana halnya General
Conference of SDA adalah bukan terdiri dari penganggur-penganggur di pasar,
maka demikian itu pula halnya dengan General Association of Davidian SDA. Pekabaran
dari Panggilan Jam Ke-sebelas tidak
akan pernah berhasil menyelamatkan mereka itu.
Jadi jelaslah, bahwa
guru-guru Tongkat Gembala pilihan Ilahi yang bertugas mengajar di bawah terang
dari Tongkat bagian-bagian pekabaran itu yang dalam satu dan lain hal perlu
untuk diinterpretasikan lebih lanjut, mereka itu tidak akan pernah lagi ditemukan
di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA. Guru-guru itupun tidak akan lagi dapat
ditemukan pada pihak orang-orang yang masih berafiliasi dengan Pusat Gunung
Karmel itu, dimanapun juga mereka itu berada.
Guru-guru Tongkat
Gembala pilihan ilahi itu akan hanya dapat dikenal dari berbagai karya hasil kerja
mereka, baik secara lisan maupun secara tertulis. Karena bagian-bagian
pekabaran (di dalam mangkok emas) sudah akan diinterpretasikan lebih lanjut di
bawah terang dari Tongkat, menjadi terang besar bagaikan matahari yang ditingkatkan
tujuh kali lipat cahayanya menjelang hari Tuhan yang besar dan mengerikan yang
akan datang, maka seyogyanya guru-guru Tongkat Gembala pilihan ilahi itu tidak lagi dengan sengaja dituduh menambah-nambahi atau
mengurang-ngurangi sesuatu di dalam mangkok keemasan yang melambangkan ROH NUBUATAN.
Ternyata karena Tuhan
Allah tidak lagi merestui Pusat Gunung Karmel-Nya di Waco, Texas untuk
mewakili-Nya sampai kepada hari Tuhan yang besar dan mengerikan yang akan
datang, maka tak dapat tiada suatu cara-cara baru yang tak terduga sebelumnya
sudah akan diterapkan. Untuk itulah, maka ucapan hamba Tuhan Ny.
White berikut ini supaya benar-benar diperhatikan.
“….. Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang
terakhir ini dalam suatu cara yang sama
sekali berbeda
daripada biasanya, dan dalam cara yang
bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita
yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk mendikte sampai kepada
pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan itu bergerak maju di
bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung dengan malaikat yang ketiga
dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan
menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana ia itu akan tampak, bahwa IA sedang memegang
kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan
digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.” -- Ellen G. White, Testimonies
to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan).
* * *
Sebagaimana pepatah
mengatakan : “Setinggi-tingginya tupai meloncat pada akhirnya jatuh juga ke
lantai.” Artinya, selihai-lihainya Pusat Karmel di Waco, Texas, mencoba
mempertahankan keutuhan dan kemurnian Alkitab, Roh Nubuatan, dan Tongkat
Gembala, berlandaskan pada faham fundamentalisme mereka yang sempit dan kaku
itu, pada kenyataannya mereka sendirilah yang terbukti dengan sengaja telah
melibatkan dirinya langsung ke dalam dosa yang sama, yaitu jenis dosa yang diancam
hukumannya pada Wahyu 22 : 18 dan 19 itu.
* * *
|