Berhati-hatilah,
Bahwa Markas
Besar Pusat Gunung Karmel di
Waco, Texas, kini bukan lagi mewakili Victor T. Houteff dan Pekabarannya
Pengantar
esudah mempelajari
dengan saksama makalah, yang berjudul, “PERMASALAHAN WACO, TEXAS, DARI EN-GEDI SAMPAI KE EN-EGLAIM,” yang
dibuat oleh Dewan Eksekutif dari Markas Besar Davidian MAHK tahun 1988 – 1990 yang berlokasi sementara di New York, USA,
maka para penganut Kebenaran Sekarang hendaknya meninjau kembali posisi mereka
masing-masing.
Kita perlu sekali
memahami, bahwa segera setelah Houteff meninggal dunia dalam tahun 1955 yang
lalu, maka ramalannya di bawah ini langsung mulai digenapi. Dalam ramalannya
itu ia mengatakan sebagai berikut :
“Segala
perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan
dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang dimanifestasikan
melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis
mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya
--- sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu
ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya
dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha musuh untuk mengirimkan
sebuah pukulan yang mematikan kepadanya.
Kita juga harus waspada untuk menyadari bahwa
pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak
dicurigai --- dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya
daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya
diwaspadai, bahwa musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin
untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan
144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu
mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu
akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi kebenaran,
terutama mengenai masalah 144.000 itu.” – Pembina
Gedung Putih, hal. 34, 35.
Victor T. Houteff
sebagai pencetus dari pekabaran Tongkat Gembala atau Pekabaran Panggilan Jam
Ke-Sebelas berikut Pusat Pekabarannya di Waco, Texas, USA, setelah kematiannya
itu, telah diambil alih oleh Nyonya Houteff dan rekan-rekan pekerjanya dalam
kedudukan sebagai Vice President dan para pembantunya. Artinya, segera setelah
kematiannya itu ia telah diganti oleh organisasinya di bawah pimpinan Nyonya
Houteff. Dengan demikian, maka untuk sementara Organisasi Pusat Gunung Karmel
buatan Houteff itu masih dapat bertahan untuk beberapa tahun kemudian. Dalam
tahun 1962 seluruh aset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu telah dijual kepada
Gereja Presbiterian, dan Pusat Gunung Karmel milik Allah itu kemudian lenyaplah
sudah dari pentas sejarah.
Peristiwa di atas ini
ternyata telah menggenapi ucapan Houteff pada buku Pembina Gedung Putih di
atas, maka Nyonya Houteff dan rekan-rekannya adalah orang-orang yang pertama
sekali menjadi korban dari pukulan Musuh yang mematikan itu.
Tetapi ternyata
pukulan yang mematikan itu datang kembali, tetapi bukan langsung dari Musuh, melainkan justru dari
rekan-rekan penginjil yang sama sekali tidak dicurigai, yaitu dari para
penginjil yang kesetiaannya sama dengan para imam Yahudi di zaman Kristus yang
lalu. Ini berarti, sesudah Pusat Gunung Karmel milik Allah itu sepenuhnya
dilikwidasi dalam tahun 1962, maka telah berdiri kembali di lokasinya yang
semula Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini.
Ternyata, terjualnya
Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas,
itu belum melenyapkan sama sekali Gunung Karmel itu daripada ingatan kita. Dan
terbukti setelah hampir 30 tahun berlalu, telah berdiri kembali di lokasinya
yang semula Sanhedrin contoh saingan itu dengan menamakan dirinya The General Associations of Davidian SDA atau
Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA semenjak dari tahun 1991
yang lalu.
Karena tidak ada lagi
yang lain yang harus menggenapi ucapan hamba Tuhan Houteff pada buku Pembina
Gedung Putih di atas, maka semua umat
penganut Kebenaran Sekarang di waktu ini tak dapat tiada harus meyakini bahwa
Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, USA itulah
satu-satunya Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini. The General
Conference of SDA tidak perlu lagi menjadi pertimbangan kita, sebab iaitu
sebagai malaikat sidang jemaat Laodikea sudah sejak tahun 1935 terludahkan
keluar dari mulut Kristus.
Pekabaran
Tongkat Gembala = Pekabaran Panggilan Jam Ke-11, Landasan Hukum
dari Markas Besar Pusat
Gunung Karmel di Waco, Texas
Pekabaran Panggilan
Jam ke-sebelas atau pekabaran Tongkat Gembala pertama sekali datang melalui
hamba Tuhan Victor T. Houteff dalam tahun 1929 di Amerika Serikat. Pekabaran
itu langsung ditawarkan kepada malaikat sidang jemaat Laodikea yang
melambangkan Organisasi General Conference of SDA. Tetapi pada kenyataannya
pekabaran Panggilan Jam Ke-11 atau pekabaran Tongkat Gembala, yang dilambangkan
oleh pekabaran dari Malaikat Wahyu 18 : 1, yang sedianya akan bergabung dengan
pekabaran malaikat yang ketiga dari Wahyu 14 : 6 – 9 untuk menerangi bumi itu, terus saja ditolak sampai kepada hari ini.
Hamba Tuhan Nyonya
White di dalam lembaran resmi dari Review and Herald tertanggal 25 Pebruari
1902 telah menyampaikan sebuah seruan penting yang berjudul : ”SERUAN BAGI SUATU
PEMBANGUNAN ROHANI DAN SUATU REFORMASI ROHANI.” Sampai kepada akhir hayatnya
dalam tahun 1915, seruan itu tampaknya sudah tidak lagi dihiraukan sama sekali.
Baharu setelah datang
hamba Tuhan Houteff dengan pekabaran Tongkat Gembalanya atau Panggilan Jam Ke-11 itu, baharu kita semua
terbangun kepada kenyataan perlunya suatu reformasi rohani, yaitu suatu r e - o
r g a n i s a s i, yaitu menata kembali Organisasi General Conference of
SDA menjadi General Association of
Davidian SDA.
Sebagaimana umumnya
Organisasi diperlukan di zaman Nyonya White, maka demikian itu pula Organisasi
diperlukan di zaman hamba Tuhan Houteff. Untuk Organisasi di zaman Nyonya
White, kita dapat membaca pernyataannya antara lain sebagai berikut :
“Karena jumlah anggota kita terus
meningkat, maka ternyata tanpa sesuatu bentuk organisasi akan terjadi banyak
kekacauan, dan pekerjaan tak akan dapat dimajukan dengan berhasil. Untuk
menyediakan bantuan bagi dinas pelayanan, untuk membawakan pekabaran masuk ke
dalam ladang-ladang yang baru, untuk melindungi baik gereja-gereja maupun dinas
pelayanannya dari para anggota yang tidak patut, untuk menjaga kekayaan gereja,
untuk pemberitaan kebenaran melalui penyiaran, dan bagi banyak lagi tujuan
lainnya, maka organisasi tak dapat tiada diperlukan.” – Testimonies to Ministers, p. 26.
Dan untuk menata
kembali Organisasi General Conference of SDA di zaman Houteff, Tuhan Allah
ternyata telah menugaskannya untuk menemukan sendiri sebuah lokasinya yang
tepat di Gunung Karmel, kurang lebih 3 kilo meter dari kota Waco, Texas di
Amerika Serikat. Jadi, dengan berdirinya General Association of Davidian SDA di
Waco, Texas, dalam tahun 1935, maka dengan sendirinya malaikat sidang jemaat
Laodikea yang melambangkan organisasi General Conference of SDA berikut semua
pendetanya sudah akan terludahkan keluar dari mulut Jesus menggenapi
nubuatannya pada Wahyu 3 : 16.
Berdirinya Markas
Besar Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas dalam tahun 1935 itu sudah sesuai
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dari Keimmamatan Davidian
Masehi Advent Hari Ketujuh, yang sudah dipersiapkan oleh hamba Tuhan Houteff
sendiri.
Jadi, kemudian oleh
adanya petunjuk Ilham di dalam lembaran yang resmi the Symbolic Code, Vol. 10,
No. 1, hal. 3 - 6 dalam tahun 1954 di bawah ini, maka jelaslah bahwa Pusat
Gunung Karmel itu sudah akan mengakhiri tugas dan keberadaannya. Sdr. Houteff
mengatakan :
“Kampanye pemburuan yang dimulai tahun
lalu telah memprakarsai dan memelopori suatu kemajuan perkembangan Kebenaran
sekarang yang penuh haru.
“Kini kembali, bahkan dengan tekanan
yang lebih besar terhadap pencapaian tujuannya, maka Pusat Gunung Karmel
membuat pemberitahuan berikut ini kepada semua umat Davidian yang setia yang
mau menyadari bahwa berita baik ini barangkali tidak kurang daripada sebuah
pertanda. Pusat Gunung Karmel, oleh
mulai pertama sekali menjual kelebihan harta kekayaannya, kemudian
KESELURUHANNYA akan secara simbolis membuka jalan kepada rencana yang
digariskan di dalam Alkitab dan Roh Nubuatan dalam kata-kata berikut ini :
“Kembali, Kerajaan Sorga itu adalah
bagaikan suatu harta yang tersembunyi di dalam sebuah ladang, yang mana apabila
seseorang menemukannya, maka ia sembunyi, dan karena gembiranya atas penemuan
itu ia lalu pergi dan menjual semua yang dimilikinya, lalu membeli ladang itu.”
Matius 13 : 44. Tuhan sendiri yang sedang mengarahkan jalan itu.
“……..Jesus telah memungkinkannya
bagimu untuk menyambut kasih-Nya, lalu dalam kerja-sama yang berbahagia
dengan-Nya bekerja di bawah pengaruhnya yang harum. IA meminta dari kamu untuk
menggunakan semua harta milikmu dalam pelayanan yang tidak mementingkan diri,
agar rencana-Nya bagi penyelamatan jiwa-jiwa akan dapat dimajukan dengan
kekuatan.
“Maukah anda membuat aman harta
kekayaanmu ? Letakkanlah itu di dalam tangan yang terdapat bekas paku dari penyaliban
yang lalu. Tetap mempertahankannya dalam
pemilikanmu, maka iaitu akan menjadi kerugianmu yang kekal. Serahkanlah itu kepada Allah, maka semenjak
dari saat itu padanya akan terdapat tulisan ukiran-Nya. Iaitu akan dimeteraikan
dengan kekekalanNya. Hendakkah anda menikmati hartamu ? Gunakanlah itu bagi keberkatan orang-orang
yang menderita.” – 9 Testimonies, hal.
50, 51.
“……..Kita menyaksikan setiap hari
berlalu makin lebih banyak Allah meminta dari umat-Nya supaya menunjang
pekerjaan-Nya dengan senang hati, pertama-tama oleh perpuluhan-perpuluhan dan
persembahan-persembahan mereka (Maleakhi 3 : 8 – 10), dan terakhir oleh menjual
semua apabila Allah mengeluarkan perintah. Hanya dengan demikian itulah
dapatlah ia dengan suka-cita membeli “ladang” itu berikut “kekayaannya” yang
besar.
“Iaitu kini menjadi makin jelas bahwa
waktunya sudah singkat, bahwa dia yang ingin bersiap-siap bagi pesta “perjamuan
yang besar“ dan bagi rumahnya yang kekal, sudah akan membuka matanya terhadap
Kebenaran dan hatinya terhadap kebahagiaan kekalnya. Allah akan mengarahkan dia
dari hari ke hari.
“Jadi tentu saja gerakan ini sudah
akan dapat menjadi sebuah tanda patok baik bagi orang-orang Davidian maupun
bagi orang-orang Laodikea, bahwa pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu sudah
mendekati akhir dari suatu usaha habis-habisan untuk memenangkan kembali sidang
dari tangan-tangan Musuh.
“Oleh sebab itu, hendaklah diketahui
bahwa sebagian dari harta tetap tanah Gunung Karmel itu sedang dibagi-bagi
untuk perumahan tempat tinggal orang-orang kaya dimulai pada peach orchard yang
tua itu yang dekat dengan pintu masuk Gunung Karmel ……….
“……..Kemudian siapa tahu, kalau bukan
Tuhan, bahwa contoh yang menggemparkan hati ini dapat segera berbalik menjadi
suatu bunyi ketakutan lalu diikuti oleh setiap penganut Davidian yang setia di
seluruh negeri. Bahkan kini, teladan Tuhan untuk menghimpun dana oleh menjual
harta-harta milik-Nya, adalah sebuah seruan keras bagi setiap Davidian untuk
bangkit kepada kenyataan bahwa ia berkewajiban untuk bergabung dengan kampanye
itu pertama-tama dengan perpuluhan dan persembahan yang setia, dan terakhir
mengembangkan dana-dana itu oleh memberikan apa saja supaya pekerjaan dapat diselesaikan
dan umat kesucian dikumpulkan.” – 10 Symbolic
Code 1 : 3 – 6 (Sept 1954).
Keberadaan hamba
Tuhan Houteff berikut berdirinya Markas Besar Pusat Gunung Karmel di Waco,
Texas, USA semenjak dari mulanya dalam
tahun 1935 ternyata benar-benar sesuai dengan kehendak dari Tuhan Allah
sendiri. Oleh karena itu, apabila ucapannya kemudian pada lembaran resmi the
Symbolic Code Vol. 10, No. 1, hal. 3 – 6 di atas mewajibkan menjual semua harta
kekayaannya, maka iaitu membuktikan Tuhan Allah sudah akan segera mengakhiri
fungsi kerja dari Markas Besar itu di Waco, Texas USA.
Demikian itulah, maka
setelah bekerja 20 tahun lamanya bersama Markas Besar Pusat Gunung Karmelnya di
Waco, Texas, maka pada tanggal 5 Pebruari 1955 hamba Allah yang sederhana itu
meninggal dunia dalam usia yang masih cukup produktif, 70 tahun. Victor Tasho Houteff
lahir pada 2 Maret 1885 dan meninggal dunia pada 5 Pebruari 1955.
Pekabaran
Panggilan Jam Ke-11 h a n y a bagi penyelamatan para penganggur di pasar, dan
bukan bagi penyelamatan Organisasi dan pendeta-pendetanya
Jesus dalam
perumpamaanNya perihal panggilan bagi para pekerja untuk bekerja di dalam kebun
anggur-Nya, telah mengeluarkan lima
kali panggilan. Panggilan yang terakhir, memanggil k i t a semua untuk bekerja di dalam kebun anggurNya satu jam
sebelum masuk matahari pada jam 12 (jam 6 sore standar waktu Indonesia). Rasul
Matius menuliskannya sebagai berikut :
“Maka pada kira-kira jam
ke-11 ia pergi keluar lalu menemukan orang-orang lain berdiri-diri saja
menganggur, lalu katanya kepada mereka itu, Mengapakah kamu berdiri-diri saja
menganggur sepanjang hari ? Mereka
mengatakan kepadanya, Sebab tidak ada orang mau mempekerjakan kami. Katanya
kepada mereka, Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu, maka apapun yang
pantas iaitu akan kamu terima.” Matius
20 : 6, 7.
Kalau saja
kita mengakui secara jujur, bahwa pekabaran panggilan jam ke-11 itu berasal
dari Jesus dan langsung disampaikanNya sendiri kepada para penganggur di Pasar,
maka kita juga harus mengakui bahwa Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu setelah
keluar dari Houteff sebagai Juru bicara
Jesus, sekaliannya itu harus langsung sampai ke pihak para penganggur di pasar.
Para penganggur di pasar ialah para anggota
sidang biasa (the laymen) yang sama sekali tidak menduduki jabatan apapun di dalam
Organisasi, yang dilambangkan oleh malaikat sidang jemaat Laodikea.
Sejarah
membuktikan Pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu sejak dari mulanya tidak pernah
mau diterima oleh pihak Organisasi Gereja dan pendeta-pendetanya. Dan ini
berarti pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu tidak mungkin lagi datang dari Pihak
Organisasi kepada para penganggur di Pasar, sebab pekabaran itu sendiri tidak
berhasil menyelamatkan Organisasi dan pendeta-pendetanya. Pasar = Gereja.
SESUDAH V. T. HOUTEFF MENINGGAL DUNIA
Sesudah
Houteff meninggal dunia, maka Markas Besar Pusat Gunung Karmelnya itu telah
dilanjutkan oleh Nyonya Houteff sebagai Vice President, yang dibantu oleh semua
rekan-rekan pekerjanya, yang telah ditinggal mati oleh Houteff. Oleh karena
sudah sedemikian terpengaruh oleh seruan Houteff untuk menjual seluruh aset
kekayaan Organisasi untuk membiayai usaha habis-habisan mereka, maka mereka
telah menetapkan tahun 1959 sebagai tahun berdirinya kerajaan Daud di
Palestina, dan tahun kegenapan dari nubuatan Jehezkiel pasal 9.
Akibat
dari kegagalan penetapan waktu tahun 1959 itu, maka mereka telah jatuh berdosa
lebih dalam lagi, karena telah memberitakan kepada publik bahwa pekabaran
Tongkat Gembala atau Panggilan Jam Ke-11 itu tidak lagi sepenuhnya sehat.
Markas Besar Pusat Gunung Karmel kemudian dilikwidasi, semua harta kekayaannya
dijual, dan lenyaplah Pusat Gunung Karmel milik Allah itu dari sejarah
keberadaannya di Waco, Texas, USA.
Karena
penjualan seluruh asset kekayaan Pusat Gunung Karmel itu sudah sesuai dengan
perintah Tuhan sendiri melalui hambaNya V. T. Houteff (lihat the Symbolic Code,
Jilid 10, No. 1 di atas), maka dapatlah dimengerti, bahwa semenjak dari
kematian hamba Allah yang sederhana itu dalam tahun 1955, maka semenjak itu
pula berakhirlah sudah fungsi kerja Houteff berikut Pusat Gunung Karmelnya di
bumi ini. Namun karena ternyata berdirinya Kerajaan Daud dan kegenapan nubuatan
Jehezkiel pasal 9 belum juga digenapi
sampai kepada hari ini, maka Tuhan Allah sudah akan menentukan kembali
bagaimana rencana penyelesaian pekerjaanNya itu selanjutnya.
Tetapi sementara
itu, sesudah kurang lebih 30 tahun berlalu, maka telah berdiri kembali tepat di
lokasinya yang semula sejak tahun 1991 apa yang kini dikenal di antara kita :
Markas Besar Pusat Gunung Karmel atau the General Associations of Davidian SDA Headquarters
di Waco, Texas, USA.
Melihat
kepada namanya, lokasinya, dan landasan hukum pendirian kembalinya Pusat Gunung
Karmel yang terakhir ini, semuanya sudah sesuai dengan Pusat Gunung Karmel yang
pertama, tetapi belum ada satupun petunjuk dari nubuatan maupun dari pekabaran
Panggilan Jam Ke-11 itu sendiri yang dapat membenarkan pendirian kembali Pusat
Gunung Karmel milik Allah yang sudah diperintahkan untuk dibubarkan itu.
Oleh
karena itu, maka permasalahannya sekarang adalah,
- Panggilan kepada para penganggur di pasar itu
seharusnya dari siapakah datangnya, dari Jesus melalui
nabinya, ataukah dari Organisasi?
- Pernahkah Organisasi menyambut pekabaran
Panggilan jam ke-11 itu dalam sejarah yang lalu ? Organisasi yang manakah itu ?
- Mengapakah Organisasi Pusat Gunung Karmel
milik Allah yang dipertahankan oleh Ny. Houteff dan rekan-rekannya, setelah
kematian Houteff dalam tahun 1955, malahan telah jatuh berdosa sedemikian
dalamnya ?
- Apakah Pusat Gunung Karmel yang telah
menguasai kembali lokasi Gunung Karmel yang lama sejak tahun 1991 sampai kini lebih
kuat daripada Pusat Gunung Karmel di zaman Nyonya Houteff dan rekan-rekan
pekerjanya yang lalu sehingga tidak terpukul jatuh oleh Musuh?
- Lalu siapakah mereka itu yang dinyatakan
sebagai rekan-rekan penginjil yang sama yang tidak dicurigai yang kesetiaannya
tidak kurang daripada para imam Yahudi di zaman Yesus?
Kelima pertanyaan
di atas sesungguhnya akan menguji kerohanian kita masing-masing. Untuk itulah,
maka hamba Tuhan Houteff sejak jauh-jauh hari sebelumnya telah memperingatkan :
Organisasi akan pertama sekali jatuh oleh pukulan-pukulan yang mematikan dari Musuh
Ucapan
hamba Tuhan Houteff berikut ini baharu digenapi sesudah kematiannya. Ia mengatakan
:
“Segala
perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan
dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang dimanifestasikan
melawan pekabaran sorga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis
mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk
selama-lamanya --- sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu
ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam ke-sebelas secepatnya
dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha Musuh untuk
mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya.
Kita juga harus waspada untuk menyadari
bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak
dicurigai --- dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya
daripada para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya
diwaspadai, bahwa musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin
untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan
144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu
mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh itu
akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau,untuk menggelapkan,dan untuk menudungi kebenaran,
terutama mengenai masalah 144.000 itu.” – Pembina
Gedung Putih, hal. 34, 35.
Karena kelalaiannya,
maka Nyonya Houteff sebagai Vice President dan rekan-rekan pekerjanya dari
Pusat Gunung Karmel yang pertama telah terpukul jatuh (knocked out) langsung
oleh Musuh, yaitu Iblis itu sendiri, sebelum seluruh asset kekayaan dari Organisasi Pusat Gunung Karmel
dijual dan dilikwidasi dalam tahun 1962.
Tetapi ternyata hamba Tuhan Houteff masih
kembali memperingatkan kepada kita sebagai berikut : “Kita
juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara
mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak dicurigai --- dari rekan-rekan
penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman
Kristus ….” -- Pembina Gedung Putih,
hal. 34, 35.
Nyonya Houteff dan rekan-rekannya ternyata
telah dijatuhkan oleh hanya s a t u Musuh, yaitu Iblis. Tetapi kepada kita diperingatkan akan adanya lebih banyak
lagi musuh-musuh yang tidak dicurigai, yaitu rekan-rekan penginjil dari
sebuah Organisasi Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini. Justru rekan-rekan
penginjil yang sama itulah yang akan memukul jatuh kita (knockout) sampai tak
sadarkan diri.
Siapakah sebenarnya
mereka itu, sehingga pada umumnya tidak dicurigai sama sekali, bahwa Setan
sedang menjatuhkan kita sedalam-dalamnya oleh rekan-rekan penginjil dari
Organisasi Sanhedrin contoh saingan itu ? Mereka itu sesungguhnya sudah juga jatuh, lalu kini bekerja sebagai
agen-agen utama dari Musuh atau Ular Tua yang disebut Iblis itu. Mereka itu
adalah musuh-musuh yang sama sekali tidak dicurigai, sebab mereka berasal dari
Markas Besar yang sama di New York, yang sama-sama menyaksikan sendiri bagaimana
mayoritas umat Davidian dalam session tahun 1988 dan session 1990 terus menolak
untuk membangun kembali Markas Besar mereka di lokasi yang semula di Waco,
Texas. Mereka telah jatuh karena melawan ucapan hamba Tuhan berikut ini :
“Kepada saya telah ditunjukkan bahwa
tidak seorangpun boleh melepaskan keputusan pribadinya untuk tunduk kepada
keputusan dari setiap orang yang lain. Tetapi apabila keputusan dari General
Conference (yang sama dengan Session kita), yang merupakan penguasa tertinggi
yang dimiliki Allah di bumi, ditegakkan, maka kebebasan pribadi maupun
keputusan pribadi tidak boleh dipertahankan, melainkan harus tunduk.” 3 Testimonies, p. 492 (dalam kurung
adalah tambahan).
Karena pekabaran
Tongkat Gembala atau Panggilan Jam Ke-11 mengenal
dan mengakui hanya s a t u Markas Besarnya di Waco, Texas, yang dimulai
sejak tahun 1935 sampai tahun 1962, setelah seluruh aset kekayaannya habis
terjual sesuai kehendak Allah, maka setiap Markas Besar Pusat Gunung Karmel
yang muncul kembali sesudah itu, sekalipun telah melandaskan organisasinya
sepenuhnya pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dari Keimmamatan
Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh, iaitu akan dikategorikan ke dalam
Sanhedrin contoh saingan. Hamba Tuhan Houteff mempersamakan kesetiaan mereka
itu dengan para imam Yahudi di zaman Jesus.
Para imam
Yahudi di zaman Jesus dahulu sangat terkenal oleh faham fundamentalisme sempit
yang sangat kaku. Sampai-sampai Jesus
sendiri telah dipersalahkan sebagai seorang pencemar kesucian Hari Sabat, sebab
memetik gandum pada hari Sabat, dan karena menyembuhkan orang sakit pada hari
Sabat.
Sementara itu
Sanhedrin contoh saingan di Waco, Texas, sekarang ini
sangat membatasi guru-guru Tongkat Gembala pilihan Ilahi menulis
makalah-makalah mereka. Guru-guru dilarang menulis buku-buku, bahkan terlalu
banyak menulis adalah dilarang. Bahkan untuk mencetak kembali buku-buku Tongkat
Gembala, sekaliannya itu harus sesuai ukuran format yang asli. Tidak boleh
mengajar dengan gambar-gambar bagan buatan sendiri, agar supaya mengajarkan
saja gambar-gambar yang sudah disediakan oleh hamba Tuhan Houteff. Kebijakan-kebijakan
sedemikian ini telah ditempuh demi untuk mempertahankan kemurnian doktrin dari
pekabaran Tongkat Gembala itu sendiri.
Tetapi akibatnya
Tuhan Allah tidak akan membiarkan guru-guru Tongkat Gembala pilihan-Nya berada
di dalam Organisasi yang sedemikian itu. Karena mereka itu telah berdosa karena
telah menambah-nambah dan mengurang-ngurang, yaitu perbuatan-perbuatan yang
dilarang di dalam Wahyu 22 : 18, 19.
SESUDAH V.
T. HOUTEFF MENINGGAL DUNIA TUHAN
LALU MEMEGANG KENDALI PEMERINTAHAN DALAM TANGANNYA SENDIRI
“Mari kuberitahukan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan
yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali berbeda daripada biasanya,
dan dalam cara yang bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada
orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, untuk
mendikte sampai kepada pergerakan apa saja yang akan dibuat apabila pekerjaan
itu bergerak maju di bawah pengarahan dari malaikat itu yang bergabung
dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran (ROH NUBUATAN) yang akan diberikan kepada
dunia. Allah akan menggunakan cara-cara dan sarana oleh mana iaitu akan tampak,
bahwa IA sedang memegang kendali pemerintahan di dalam tangan-Nya sendiri. Para
pekerja akan terpesona oleh sarana-sarana yang sederhana yang akan
digunakan-Nya untuk membuat dan memantapkan pekerjaan pembenaran-Nya.” -- Testimonies to Ministers, p. 300. – (dalam kurung tambahan)
Kalau memang sudah
sampai waktunya kini, bahwa IA sudah akan memegang kendali pemerintahan di
dalam tanganNya sendiri, maka pada waktu inilah genap ucapan kata-kata nubuatan
dari nabi Zachariah yang mengatakan :
“Maka seseorang akan
mengatakan kepadanya : Luka-luka apakah ini pada tangan-tanganmu ? Maka akan
dijawabnya : Sekaliannya itu aku terluka di rumah rekan-rekanku. Bangkitlah hai
pedang, melawan gembalaku, dan melawan orang itu yaitu rekanku, demikianlah
firman Tuhan serwa sekalian alam, maka domba-domba itu akan tercerai-berai :
maka aku akan mengalihkan tanganku ke
atas mereka yang kecil-kecil.” – Zakharia
13 : 6, 7.
Nubuatan
ini pertama sekali digenapi pada pribadi Jesus pada kedatanganNya yang pertama
di Palestina. Namun karena semua nubuatan Wasiat Lama itu berlaku terutama bagi
akhir zaman, maka nubuatan Zakharia 13 : 6, 7 itu tak dapat tiada harus kembali
berlaku terhadap Houteff dan semua umat pengikutnya di akhir zaman.
Karena
pekabaran Tongkat Gembala itu juga merupakan pekabaran Panggilan Jam Ke-11,
yang dialamatkan kepada para penganggur di pasar (sidang), maka guru-guru
Tongkat Gembala pilihan ilahi itu berikut para penganut ajaran-ajaran mereka
tak dapat tiada harus berasal dari pasar-pasar (Gereja) MAHK. Jadi mereka itu
tidak mungkin berasal dari dalam General Conference of SDA ataupun dari dalam
General Association of Davidian SDA di Amerika Serikat. Mereka itu tidak
mungkin berasal dari apa yang dikenal di waktu ini dengan, “The Davidic
Leviticus Institute,” atau “Lembaga
Keimmamatan Davidian,” yaitu suatu lembaga pendidikan pendeta di zaman Houteff,
yang kini dihidupkan kembali di Waco, Texas oleh Sanhedrin contoh saingan itu. Tegasnya,
mereka itu tidak mungkin muncul keluar dari Organisasi Pusat Davidian manapun
juga di akhir zaman ini. Sesuai perumpamaannya, maka Jesus mengatakan :
“Maka pada kira-kira jam
ke-11 ia pergi keluar lalu menemukan orang-orang lain berdiri-diri saja
menganggur, lalu katanya kepada mereka itu, Mengapakah kamu berdiri-diri saja
menganggur sepanjang hari ? Mereka mengatakan
kepadanya, Sebab tidak ada orang mau mempekerjakan kami. Katanya kepada mereka,
Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu, maka apapun yang pantas iaitu
akan kamu terima.” Matius 20 : 6, 7.
Kegenapan
perumpamaan itu di akhir zaman ini telah ditandai oleh Victor T. Houteff
sendiri yang telah mewakili Jesus menyampaikan panggilan jam ke-11 itu langsung
kepada semua umat Laodikea. Setelah hamba Tuhan Houteff meninggal dunia, maka
beberapa penganggur di pasar sudah akan muncul untuk dipekerjakan
menggantikannya sampai kepada hari Tuhan yang besar dan mengerikan pada saat
kegenapan nubuatan Jehezkiel pasal 9 yang akan datang. Demikian itulah, maka
genaplah ramalan hamba Tuhan Nyonya White yang mengatakan :
“Allah akan mengutus keluar
ke dalam kebun anggur-Nya (Sidang Laodikea) banyak orang yang belum pernah didedikasikan ke dalam
tugas kependetaan melalui tumpangan tangan.” – The Acts of the Apostles, p. 110.
Artinya,
akan kelak muncul keluar banyak guru-guru Tongkat Gembala pilihan Ilahi, yang
belum pernah didedikasikan melalui tumpangan tangan karena mereka itu tidak
dikenal oleh Organisasi Pusat Gunung Karmel manapun juga di waktu ini.
Memegang kendali pemerintahan dalam tanganNya sendiri
Jika memang Tuhan
Allah kini memegang Kendali pemerintahan dalam tanganNya sendiri, maka ini
berarti apa yang telah dinubuatkan oleh nabi Zakharia 13 : 6, dan 7 di atas,
yang kemudian disusul oleh ucapan Nyonya White berikutnya pada buku Testimonies
to Ministers, p. 300 sudah seharusnya berlaku di waktu ini. Hasilnya pasti akan
tampak jelas dan mempesona. Tuhan Allah sudah akan mengeluarkan lebih banyak
lagi orang-orang yang akan bekerja sebagai gembala-gembala dan guru-guru
pilihanNya sendiri, lalu genaplah ucapan hamba Tuhan Houteff di dalam buku
KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR DAVIDIAN M A H K sebagai berikut :
HANYA
ITU YANG DIAJARKAN !
“Karena Alkitab dan buku-buku Roh Nubuatan merupakan
satu-satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, maka apabila Tongkat itu
diajarkan, Alkitab dan Roh Nubuatan juga diajarkan. Dan karena tidak satupun
selain ROH KEBENARAN yang telah mengirim rahasia-rahasia Ilham itu, yang dapat menginterpretasikan sekaliannya,
maka orang-orang yang mencoba mengajarkannya tanpa otoritas interpretasi yang
diilhami ini, tak dapat tiada akan jatuh ke dalam praktik interpretasi sendiri
yang terlarang itu (2 Petrus 1 : 20) --- yaitu kejahatan besar yang telah
menjerumuskan dunia Kristen ke dalam perpecahannya yang hampir tak menentu sekarang
ini, berikut kekacauan, persaingan, dan ketidakmampuannya yang ada.
“Karena kami tidak berani ikut
berjalan pada jalan yang sedemikian itu, maka sebagai guru-guru (bukan nabi) dari
Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian MAHK),
kami harus mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran
(passages) yang dalam satu dan lain hal p e r l u untuk diinterpretasikan.
HANYA DENGAN DEMIKIAN INILAH SEMUA PENGANUT KEBENARAN SEKARANG AKAN SENANTIASA
MEMILIKI PEMIKIRAN YANG SAMA, SEPENDAPAT DAN MEMBICARAKAN PERKARA-PERKARA YANG
SAMA (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Jesaya 52 : 8).“ --- Kepercayaan-Kepercayaan Dasar Davidian
MAHK, hal. 26, 27.
* *
Karena sesuai
perumpamaannya, bahwa pekabaran Panggilan Jam Ke-11 itu dari Jesus langsung
kepada para penganggur di pasar, maka dalam kenyataannya semenjak dari mulanya
dalam tahun 1929 Jesus telah diwakili oleh nabi pilihanNya, Sdr. Victor T.
Houteff.
Demikian pula halnya,
bahwa setelah hamba pilihanNya Victor T. Houteff meninggal dunia dalam tahun
1955, maka sesuai ucapannya di atas GURU-GURU TONGKAT GEMBALA akan harus mengajar hanya dalam terang dari
Tongkat bagian-bagian pekabaran (passages) yang terdapat di dalam MANGKOK EMAS dari
zakharia pasal 4, yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan
lebih lanjut.
Guru-guru harus
mengajar dalam terang dari Tongkat banyak bagian dari ROH NUBUATAN di dalam
mangkok emas, yang ternyata masih perlu diinterpretasikan lebih lanjut. Hanya
dengan demikian itulah baharulah semua umat penganut Kebenaran Sekarang dapat
memiliki pemikiran yang sama, sependapat dan sepakat, dan membicarakan
perkara-perkara yang sama. Artinya, hanya dengan demikian itulah baharu
calon-calon mereka 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang itu muncul ke
permukaan.
Mengapa guru-guru
masih dibebani tugas melakukan interpretasi ? Bukankah itu hanya tugas dari
para nabi ?
Sesuai nubuatan
Zakharia pasal 4, maka seluruh Alkitab sudah habis diinterpretasikan ke dalam
mangkok emas yang melambangkan ROH NUBUATAN. Namun karena para nabi (Ellen G.
White dan V. T. Houteff) sudah lebih dulu meninggal dunia, jauh sebelum semua
nubuatan yang sudah diungkapkan pengertiannya itu sepenuhnya menemui kegenapannya
di akhir zaman ini, maka tidaklah mengherankan apabila untuk lebih tepat dan
terinci kegenapan nubuatan-nubuatan itu dengan peristiwa-peristiwa sejarahnya
yang baru jadi kemudian, maka Tuhan telah juga menugaskan guru-guru Tongkat
Gembala pilihanNya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Dengan demikian, maka s
u a r a dari guru-guru Tongkat Gembala
itu juga akan wajib menjadi bagian dari landasan iman umat akhir zaman,
khususnya mereka calon-calon 144.000 umat pilihan Allah yang akan datang.
Berbahagialah d i a yang membaca, dan mereka
yang mendengar ..... !
(Wahyu
1 : 3)
Karena para
penulisnya sudah meninggal dunia, maka kita diwajibkan untuk membaca
sendiri-sendiri : Alkitab, Roh Nubuatan, dan Tongkat Gembala atau Pekabaran
Panggilan Jam Ke-11 itu. Tetapi sekaliannya itu saja belum cukup untuk
berbahagia. Kita masih harus lagi mendengar kepada guru-guru Tongkat Gembala,
yang akan mengajarkan kepada kita bagian-bagian pekabaran dari ROH NUBUATAN di
dalam mangkok emas dari Zakharia pasal 4, yang dalam satu dan lain hal perlu
untuk diin- terpretasikan lebih lanjut. “HANYA DENGAN DEMIKIAN INILAH SEMUA
PENGANUT KEBENARAN SEKARANG AKAN SENANTIASA MEMILIKI PEMIKIRAN YANG SAMA,
SEPENDAPAT DAN MEMBICARAKAN PERKARA-PERKARA YANG SAMA (1 Korinthi 1 : 10; 1 Petrus
3 : 8; Jesaya 52 : 8).“ --- Kepercayaan-Kepercayaan
Dasar Davidian MAHK, hal. 26, 27.
Tetapi sebaliknya “Kita
juga harus waspada untuk menyadari bahwa pukulan itu akan datang secara mengejutkan dari
musuh-musuh yang tidak dicurigai --- dari REKAN-REKAN PENGINJIL YANG SAMA, YANG
TIDAK KURANG SETIANYA DARIPADA PARA IMAM DI ZAMAN KRISTUS….….” Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.
Ada dua jenis
guru-guru Tongkat Gembala yang kita hadapi di akhir zaman sekarang ini, yaitu :
(1)“Guru-guru yang harus mengajar hanya dalam
terang dari Tongkat itu bagian-bagian pekabaran (passages) yang dalam satu dan
lain hal p e r - l u untuk
diinterpretasikan …..” – Kepercayaan-Kepercayaan
Dasar Davidian MAHK, hal. 26, 27.
Guru-guru
pilihan ilahi ini tidak diakui oleh Organisasi Pusat Gunung Karmel di Waco,
Texas, sebab semua hasil interpretasinya itu
dianggap sebagai hasil dari perbuatan menambah-nambah atau mengurang-ngurang
yang dilarang pada Wahyu 22 : 18, 19.
Jadi,
guru-guru pilihan Ilahi itu tidak akan pernah ada di dalam Organisasi Pusat
Gunung Karmel di waktu ini di Waco, Texas, USA.
(2)“……rekan-rekan
penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya daripada para imam di zaman
Kristus ….” -- Pembina Gedung Putih, hal. 34, 35.
Ciri-ciri
mereka itu yang diberikan oleh Houteff membuktikan bahwa mereka itulah
benar-benar Sanhedrin contoh saingan di akhir zaman ini.
Sekarang terserah
kepada masing-masing kita mau berguru kepada yang mana. Apabila kita memilih
untuk berguru kepada mereka yang kini berkuasa
di Pusat Gunung Karmel di Waco, Texas, maka pukulan “knock out blow” yang telah
menjatuhkan Nyonya Houteff dan rekan-rekan pekerjanya itu akan kembali menjatuhkan kita. Mungkin
tanpa disadari sama sekali.
Tetapi apabila kita
memilih untuk berguru kepada guru-guru yang akan mengajar dalam terang dari Tongkat
bagian-bagian pekabaran (ROH NUBUATAN di dalam mangkok emas) yang dalam satu
dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan lebih lanjut, maka dengan sendirinya
landasaan iman kita akan makin sempurna. Demikianlah landasan iman dari mereka
144.000 umat pilihan yang akan datang akan terdiri dari : HUKUM TORAT + ALKITAB
+ Roh Nubuatan + Tongkat Gembala + Bagian-Bagian Pekabaran dari ROH NUBUATAN yang
sudah diinterpretasikan lebih lanjut. Atau singkatnya : HUKUM TORAT + ROH NUBUATAN
+ Bagian-Bagian ROH NUBUATAN yang perlu diinterpretasikan lebih lanjut.
*
* *
|